by (ponco Suseno Jibi Solopos) - Espos.id Solopos - Minggu, 1 November 2015 - 15:00 WIB
Esposin, KLATEN –Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten mendorong warga Kota Bersinar dapat membangun rumah tahan gempa. Hal ini menyikapi adanya daerah di Klaten yang tergolong rawan gempa.
Demikian penjelasan Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Klaten, Sri Purwanto, kepada Esposin, Sabtu (31/10). Berdasarkan pemetaan BPBD Klaten, jumlah daerah rawan gempa di Kota Bersinar mencapai empat kecamatan. Masing-masing kecamatan itu, seperti Prambanan, Gantiwarno, Wedi, dan Cawas. “Melihat gempa yang terjadi tahun 2006, keempat daerah itu termasuk yang terparah. Kami mengimbau kepada warga, khususnya di empat kecamatan itu agar saat membangun rumah memperhatikan konstruksi tahan gempa,” kata Sri Purwanto.
Sri Purwanto tak menampik anggapan mahalnya biaya yang dikeluarkan warga saat membangun rumah tahan gempa. Namun, manfaat yang diperoleh dari membangun rumah tahan gempa jauh lebih efektif dibandingkan membangun rumah yang tak tahan gempa.
“Ini investasi ke depan. Ini salah satu upaya antisipasi menghadapi ancaman gempa. Kami hanya mengimbau kepada masyarakat untuk memperhatikan struktur bangunan agar tahan gempa. Hal itu seperti membangun fondasi bangunan yang kuat. Hingga sekarang, kami terus memberikan informasi tentang pentingnya membangun rumah tahan gempa kepada para tukang bangunan di empat kecamatan itu,” katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun espos.id, BPBD telah menggelar acara pelatihan tukang terkait bangunan tahan gempa di Balai Desa Tanjungan, Wedi belum lama ini. BPBD menggandeng pakar konstruksi asal Jogja, Sarwidi.
“Lantaran keterbatasan dana, kami baru mengadakan acara sosialisasi tentang pentingnya membangun bangunan tahan gempa di Wedi pertengahan Oktober 2015 [sampai saat ini, BPBD Klaten belum mendata jumlah rumah yang tergolong tahan gempa di Kota Bersinar],” katanya.