by Mariyana Ricky P.d Suharsih - Espos.id Solopos - Kamis, 30 September 2021 - 15:14 WIB
Esposin, SOLO -- Jumlah warga Solo yang berstatus positif Covid-19 aktif berdasarkan data per Rabu (29/9/2021) tinggal 67 orang. Dari jumlah itu, hanya delapan orang yang dirawat di rumah sakit.
Sisanya sebanyak 59 orang menjalani isolasi mandiri. Pada Rabu, kasus baru hanya satu orang. Sementara kumulatif kasus Covid-19 sejak Maret 2020 hingga akhir September ini tercatat 25.828 orang.
Perinciannya, 24.682 orang sembuh, kasus aktif 67 orang (59 isolasi mandiri, 8 rawat inap), dan 1.079 orang meninggal dunia. Berdasarkan data yang diunggah di laman surakarta.go.id, Banjarsari menjadi kecamatan dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak di Solo.
Baca Juga: Bagasi Mobil Gibran Penuh Beras Bergambar Dirinya, Sinyal Apa?
Baca Juga: Bagasi Mobil Gibran Penuh Beras Bergambar Dirinya, Sinyal Apa?
Jumlah warga Banjarsari yang terkonfirmasi positif Covid-19 totalnya 8.238 orang di mana 362 orang di antaranya meninggal dunia dan kasus aktif 10 orang.
Kemudian Jebres berada di urutan berikutnya dengan jumlah warga terkonfirmasi positif Covid-19 sebnayak 7.909 orang dan 291 orang di antaranya meninggal dunia. Kasus aktif di kecamatan ini masih ada 20 orang.
Setelah Jebres ada Kecamatan Laweyan dengan kumulatif jumlah kasus positif Covid-19 ada 5.054 orang di mana 182 orang di antaranya meninggal dunia. Sementara kasus aktif masih ada 15 orang.
Baca Juga: Naik Kelas, 8 Produk UMKM Solo Bersanding dengan Produk Jepang
Terakhir Kecamatan Serengan dengan jumlah kumlatif kasus positif Covid-19 sebanyak 1.829 orang dan 82 orang meninggal dunia. Kasus positif aktif masih ada delapan orang.
Kendati jumlah kasus baru yang tercatat sangat kecil, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak lantas menurunkan kewaspadaan. Berdasarkan pengalaman selama pandemi, terjadi beberapa kali lonjakan jumlah kasus positif Covid-19 di Solo.
Baca Juga: Lokasinya Dekat, Sirkuit Ngawi Siap Dongkrak Balapan di Solo
Terakhir lonjakan terjadi pada Juli 2021 lalu yang dilatarbelakangi masuknya varian Delta yang diketahui lebih ganas dan mudah menular.
“Protokol kesehatan harga mati. Capaian vaksinasinya tinggi, kalau tidak protokol kesehatan ya akan jebol lagi. Kuncinya di kita, masyarakat,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, kepada wartawan, Rabu (29/9/2021).