by Ponco Suseno - Espos.id Solopos - Selasa, 28 September 2021 - 17:26 WIB
Esposin, KLATEN—Pengelola angkringan di pinggir Jl. Solo-Jogja, tepatnya di Gatak, Kecamatan Delanggu, memberikan diskon 50 persen ke pelanggan yang berstatus sebagai penyandang disabilitas dan anggota keluarganya. Pemberian diskon tersebut sebagai bentuk kepedulian sekaligus upaya meringankan para penyandang disabilitas di tengah pandemi Covid-19.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin, angkringan di perempatan Gotong Royong Delanggu mulai di-launching, Minggu (26/9/2021). Angkringan Gotong Royong ini dikelola oleh komunitas penyandang disabilitas yang tergabung dalam Difa Mandiri Gatak.
Jumlah anggota Difa Mandiri Gatak kurang lebih 30 penyandang disabilitas. Berdirinya angkringan di perempatan Gotong Royong Delanggu juga hasil dukungan penuh dari Pemdes Gatak.
Baca Juga: Pemilihan Peserta PTM di Wonogiri Dilakukan Selektif
Baca Juga: Pemilihan Peserta PTM di Wonogiri Dilakukan Selektif
Selain angkringan, Pemdes Gatak juga mendukung kegiatan penyandang disabilitas lainnya, seperti di bidang ternak burung kenari, pembuatan pupuk kompos, dan mitigasi bencana untuk penyandang disabilitas.
Angkringan yang dikelola para penyandang disabilitas di perempatan Gotong Royong Delanggu dibuka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga malam hari. Makanan dan minuman yang dijual di angkringan ini sama persis dengan yang dijual di angkringan pada umumnya. Makanan itu seperti nasi kucing, gorengan, baceman, telur sunduk, es teh, teh hangat, dan lainnya.
Baca Juga: Hore! Tes Antigen untuk Syarat Nikah di Klaten Gratis Mulai 1 Oktober
"Lokasi di sini lumayan strategis. Para penyandang disabilitas yang ikut mengelola angkringan ini sangat senang [bisa berbagi]. Di luar itu, para penyandang disabilitas lainnya yang makan dan minum di sini juga senang karena bisa memperoleh diskon 50 persen. Omzet yang diperoleh setiap harinya juga sudah lumayan. Di hari perdana senilai Rp245.000. Sedangkan hari kedua senilai Rp208.000," katanya.
Angkringan di Gatak tersebut juga menjadi tempat para penyandang disabilitas di Delanggu berdiskusi tentang berbagai hal terkait penyandang disabilitas.
Baca Juga: Beasiswa Mahasiswa Berprestasi Wonogiri Batal Dihentikan, Ini Alasannya
"Selasa malam ini para penyandang disabilitas berkumpul di sini membahas tentang rencana pembuatan pupuk kompos," katanya. Teresia Umi selaku penjual di angkringan Desa Gatak sangat senang terlibat dalam pengelolaan angkringan. Istri dari Feri Santosa ini menilai semangat para penyandang disabilitas untuk mandiri secara ekonomi sangat tinggi.
"Angkringan ini bisa membantu para penyandang disabilitas. Suami saya yang sebenarnya harus berjualan lumpya harus libur jualan dulu [agar usaha angkringan bisa berkembang terlebih dahulu]," katanya.