by Nimatul Faizah - Espos.id Solopos - Minggu, 22 Mei 2022 - 09:25 WIB
Esposin, BOYOLALI – Kelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM ternyata berdampak pada banjirnya job seniman wayang kulit dan pengrawit di Boyolali di Mei 2022.
Salah satu dalang asal Nogosari, Boyolali, Ki Gondo Wartoyo, mengatakan sudah mulai ada kenaikan job dibanding bulan-bulan semasa pandemi yang sempat vakum pentas karena sepi job.
“Sebelum pandemi, sebulan saya biasanya menerima job 20 – 25 kali. Untuk bulan ini bisa masuk 10 per bulan. Saat pandemi sebulan sekali itu sudah bagus,” ungkap Ki Gondo Wartoyo saat dihubungi Esposin pada Minggu (22/5/2022).
Ia mengungkapkan untuk job untuk bulan Juni hingga Oktober juga sudah lebih dari 10 job yang masuk dalam agendanya. Bahkan, seniman-seniman wayang kulit lain juga sudah lebih dari 15 pagelaran dalam sebulan.
Ia mengungkapkan untuk job untuk bulan Juni hingga Oktober juga sudah lebih dari 10 job yang masuk dalam agendanya. Bahkan, seniman-seniman wayang kulit lain juga sudah lebih dari 15 pagelaran dalam sebulan.
Lebih lanjut, Ki Gondo mengatakan justru job-job pagelaran berasal dari gugus Covid-19 di desa-desa. Hal tersebut, menurutnya, adalah hal yang luar biasa karena pada pandemi tidak ada yang berani nanggap wayang kulit.
“Untuk yang nanggap dari wilayah Boyolali sendiri, Karanganyar, Sukoharjo, Semarang, Klaten, Kendal, Grobogan, banyak daerah alhamdulillah,” kata dia.
“Harapan kami, semoga dengan kelonggaran-kelonggaran ini, pagelaran bisa mengalir dan masyarakat sudah lama menunggu untuk mengadakan pagelaran wayang dan kesenian lainnya,” kata dia.
Sementara itu, salah satu pengrawit pagelaran wayang, Kristantyo Dwi Prasetyo, 19, mengungkapkan ia juga kebanjiran job setelah masa pandemi kemarin sempat tidak ada job di tiga bulan pertama pandemi pada 2020.
Ia mengatakan kemudian terdapat pentas virtual yang bisa ia laksanakan tapi tidak banyak seperti sekarang.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Boyolali Hari Ini 22 Mei 2022: Hujan Awet Sore-Malam
Pengrawit muda yang biasanya memegang kendali demung atau kendang tersebut mengatakan sebelum pandemi ia biasanya mendapat job 13 kali pagelaran. Kini, ia bisa mencapai 10 kali pagelaran.
“Sudah mendekati normal. Kemudian, saya membatasi diri untuk tidak mengambil job banyak karena saya masih seorang mahasiswa yang harus membagi waktu dengan tugas kuliah dan memikirkan kesehatan saya,” kata dia.
Ia mengatakan 10 job tersebut ia dapatkan dengan cara ikut pentas dalang yang berbeda-beda seperti Ki Suryanto, Ki Juwahir, Ki Giri Manyaran, dan dalang-dalang lain.
“Semoga pemerintah tetap memberikan kelonggaran-kelonggaran untuk seniman agar bisa berekspresi kembali dan mencari nafkah untuk kehidupan sehari-hari,” kata dia.