by Kurniawan - Espos.id Solopos - Rabu, 4 September 2024 - 20:17 WIB
ESPOS.ID - Aktivis pro demokrasi Soloraya yang tergabung dalam Solo Melawan Politik Amoral atau Sempal berdiskusi membahas situasi politik nasional di Kedai Kopi Solo, Rabu (4/9/2024). (Istimewa)
Esposin, SOLO -- Aktivis pro demokrasi Soloraya yang tergabung dalam Solo Melawan Politik Amoral atau Sempal menggelar diskusi membahas situasi politik nasional, termasuk agenda Pilkada 2024, Rabu (4/9/2024), di Kedai Kopi Solo.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Esposin, Rabu malam, Sempal berharap calon-calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang berada di luar dinasti politik penguasa akan mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Sempal berkesimpulan perlunya blocking politik terhadap calon di luar dinasti penguasa, sebagai upaya keseimbangan dalam demokrasi. Beberapa kesimpulan dalam diskusi Sempal terkait Pilkada Serentak 2024, pertama untuk Pilgub Jawa Tengah, Sempal mendukung pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Sempal berkesimpulan Andika selama ini dikenal sebagai sosok militer reformis dan demokratis, mampu mengikuti dinamika perkembangan zaman dalam menjaga keutuhan NKRI.
Andika juga dinilai lebih mengutamakan pendekatan persuasif dengan dialog, namun dikenal tegas terhadap anggotanya yang melanggar aturan. Sementara Hendrar Prihadi juga dinilai memiliki rekam jejak yang baik dan sukses memajukan Kota Semarang ketika menjabat sebagai Wali Kota Semarang dan Kepala LKPP.
Kedua, untuk Pilkada Solo, Sempal mendukung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, Teguh Prakosa-Bambang Nugroho. Teguh Prakosa dinilai Sempal senagai figur yang merakyat dan mampu mengayomi masyarakat Solo.
Memulai karier politik dari bawah sebagai kader PDI Perjuangan, Teguh dinilai setia dan memahami rakyat Solo khususnya menengah ke bawah, aspiratif dan demokratis.
"Sementara Bambang Nugroho atau yang lebih dikenal dengan Bambang Gage, adalah pengusaha yang sukses yang merintis karier dari bawah dengan ide-ide kreatif memahamkan Gen-Z terhadap sebuah produk dengan bahasa-bahasa gaul anak muda," tulis keterangan pers Sempal.
Selain itu, dalam diskusi itu, Sempal juga mendukung dan mendorong KPU dan Bawaslu sebagai lembaga penyelenggara Pemilu agar tetap menjaga independensinya, menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku secara adil, tanpa takut intimidasi dan terbebas dari campur tangan kekuasaan Jokowi.
“Dengan pertimbangan tersebut, Sempal berupaya mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam demokrasi melalui Pilkada, partai-partai politik bisa dikuasai oligarki. Namun dalam demokrasi, suara rakyat adalah suara Tuhan yang akan menentukan masa depan,” ujar salah satu aktivis, Yoseph Heriyanto.