Langganan

Ahmad Luthfi Blusukan di Pasar Bunder Sragen - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 19 September 2024 - 19:06 WIB

ESPOS.ID - Cagub Ahmad Luthfi (kiri) memasukkan sayuran milik Tuginem (kanan) yang diborongnya saat blusukan ke Pasar Bunder Sragen, Kamis (19/9/2024). (Espos/Tri Rahayu)

Esposin, SRAGEN--Para pedagang dan pengunjung Pasar Bunder Sragen dikejutkan dengan kehadiran calon gubermur (cagub) Ahmad Luthfi, Kamis (19/9/2024). Para kuli gendong dan pedagang oprokan menjadi heboh dan memanggil-manggil nama Luthfi. Mereka senang dan gembira didatangi Luthfi yang selama ini dikenal lewar berita di televisi. 

"Pak Luthfi! Pak Luthfi!" teriak mereka saat Luthfi turun dari mobil warna putihnya di pelataran sisi barat Pasar Bunder Sragen. Luthfi langsung menghampiri dan menyapa untuk berfoto bersama. Bahkan para tukang becak turut berkerumun ingin memyapa Luthfi secara langsung. Ada yang meminta dagangannya dibeli Luthfi dan ada yang menyampaikan curahan hati (curhat).

Advertisement

Seorang nenek-nenek berumur 80 tahun mencuri perhatian Luthfi. Simbah yang diketahui bernama Tuginem, warga Dukuh Ngepos, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen. Ia duduk lesehan beralas sak bekas kemasan pupuk di depan kios pedagang di sudut barat daya pasar. Tuginem jualan terong, kangkung, bayam, dan sayuran lainnya. 

Luthfi datang berbincang dengan Tuginem. Ia membisikkan sesuatu kepada Tuginem. Ia kemudian memborong seluruh dagangannya. Tak ada yang membantu. Luthfi sendiri yang memasukkan seluruh dagangan Tuginem ke dalam sak untuk dibeli. "Dibeli semua ya Pak!" pinta Mbah Tuginem.

Luthfi tersenyum dan seraya berbisik di telinga Tuginem. Lalu mengangkat seluruh dagangan yang dibeli Luthfi dan berpamitan. Tuginem merasa senang dagangan laris dan habis pada pukul 10.30 WIB. Kamis ini dagangan Tuginem memecahkan rekor tercepat dagangannya habis. Biasanya paling cepat dagangan Tuginem habis pada pukul 11.00 WIB. 

Advertisement

"Rasanya adem. Tadi Pak Luthfi berbisik menanyakan harganya berapa. Hla saya jawab tergantung bapak mau memberi berapa. Saya jualan di sini sudah puluhan tahun, yakni sejak Pasar Bunder ini dibangun," ujarnya saat berbincang dengan Esposin, Kamis siang.

Tuginem biasa berangkat saat subuh dengan menumpang mobil angkutan kecambah. Kemudian saat pulang, Tuginem naik angkutan. "Pulangnya ya setelah dagangan habis. Ini sudah habis ya nanti langsung pulang. Paling siang biasa pulang pukul 13.00 WIB. Kalau laku semua hanya dapat Rp50.000. Dagangan kulakan di pasar dan dijual kembali," ujarnya.

Luthfi memasuki Pasar Bunder dan menyapa seluruh pedagang di selasar utama pasar. Para ibu pedagang sudah antre berfoto di pintu-pintu lorong pasar. Luthfi sempat membeli petai dan mencicipi tahu milik pedagang. Namun, tenggorokan menjadi kering karena makan tahu sehingga harus minum cukup banyak supaya tidak batuk-batuk.

Advertisement

"Saya memastikan bahan pokok di pasar penting terkait dengan kebutuhan masyarakat wilayah Sragen agar tercukupi. Saya juga memastikan harga semua terjangkau. Ternyata daya beli menurun meskipun harga pun normal. Seperti harga daging ayam Rp32.000 per kg. Harga daging ayam di semua pasar sama dan terjangkau," ujar Luthfi saat ditanya wartawan.

Sebelumnya Luthfi berkunjung ke pasar di Karangpadan, Kabupaten Karanganyar. Dia terkesan dengan Pasar Bunder yang bagus sekali. Dia menilai dinamika pasar cukup bagus dan tercermin dari keceriaan para pedagang. Dia mengatakan ekonomi di Sragen ternyata menggeliat meskipun didera ekonomi global. 

"Aspirasi para pedagang mendoakan saya untuk menang di Pilkada dan menjadi Gubernur Jateng. Saya melihat perputaran uang di pasar tinggi karena ada mata rantai ekonomi dari petani hingga konsumen terakhir. Perputaran uangnya bisa di atas Rp2 miliar," jelasnya.

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif