Langganan

Ada Kabar Penipuan Program Pelatihan di Jerman, Ortu Siswa SMK Wonogiri Waswas - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Muhammad Diky Praditia  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 25 Juli 2024 - 20:22 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi pelatihan kerja. (Freepik.com)

Esposin, WONOGIRI — Sejumlah orang tua dan wali murid SMK di Kabupaten Wonogiri dilanda kekhawatiran setelah beredar kabar dugaan penipuan program ausbildung atau pelatihan dan pendidikan vokasi di Jerman.

Mereka khawatir perusahaan penyalur program itu abal-abal sehingga uang jutaan rupiah yang sudah mereka setorkan untuk persiapan keberangkatan anak mereka lenyap begitu saja.

Advertisement

Salah satu orang tua siswa SMKN 2 Wonogiri, Arif Gunawan, mengatakan anaknya dan puluhan siswa SMK lain saat ini tengah mengikuti proses persiapan program pendidikan vokasi yang akan ditempatkan di Jerman oleh perusahaan PT Mahakam Anargya Samagata.

Untuk mengikuti program itu, para siswa perlu belajar bahasa Jerman terlebih dulu dengan membayar biaya senilai Rp9,5 juta. Biaya itu bisa diangsur senilai Rp1 juta/bulan. Namun, pada awal pendaftaran, mereka harus membayar biaya pendaftaran senilai Rp1,5 juta.

Arif menyampaikan sejak empat bulan lalu anaknya mengikuti kelas bahasa Jerman yang diselenggarakan perusahaan itu.

Advertisement

“Terus kami dengar, ada program serupa, dengan perusahaan penyelenggara serupa di beberapa sekolah di Solo yang katanya itu penipuan. Pesertanya tidak berangkat ke Jerman padahal sudah ikut les bahasa Jerman,” kata Arif saat dihubungi Esposin, Kamis (25/7/2024).

Informasi itu dia dapatkan dari berbagai pemberitaan resmi sejumlah media massa. Bahkan sudah ada korban yang melaporkan hal itu ke polisi dan didampingi penasihat hukum. Atas informasi itu, dia dan sejumlah wali siswa lain mencoba menanyakan hal tersebut ke sekolah.

Arif pun disarankan oleh sekolah untuk sementara berhenti dulu membayar biaya kelas bahasa Jerman yang diangsur itu. Menurutnya, SMKN 2 Wonogiri juga sedang mencoba memverifikasi kebenaran informasi itu.

Ditawari Pendidikan Sekaligus Magang

”Kami khawatir kalau itu benar penipuan. Uang segitu bagi kami kan sudah banyak,” ujarnya.
Advertisement

Dia menambahkan dalam program itu, peserta ditawari akan menjalani pendidikan vokasi sekaligus magang di Jerman. Dalam program itu peserta akan mendapatkan upah sekitar 3.000 Euro per bulan.

Setelah selesai pendidikan, mereka bisa melanjutkan bekerja di Jerman dengan upah yang jauh lebih tinggi. Untuk proses persiapan pemberangkatan mulai dari pembuatan visa, tiket pesawat, dan akomodasi selama sebulan awal di Jerman, akan ditanggung perusahaan terlebih dulu.

Peserta bisa mengganti dana talangan itu ketika sudah mendapatkan upah dari program tersebut. “Katanya gantinya itu dipotong dari gaji,” ujarnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat dan Hubungan Industri SMKN 2 Wonogiri, Rudhianto Catur, menyampaikan sekolah menjalin MoU dengan PT Mahakam Anargya Samagata dalam program ausbildung. Kerja sama itu baru terjalin pada tahun ini.

Menurutnya, program itu sebenarnya diselenggarakan organisasi sosial di Jerman, Global Katalyst EV. Adapun PT Mahakam Anargya Samagata sebagai wakil dari organisasi itu untuk menyalurkan peserta pendidikan vokasi ke Jerman.

Selain perusahaan itu, ada PT Prime sebagai faslilitator kelas bahasa Jerman. Dia menerangkan sekolah juga sudah mendengar kabar yang tersiar dari media massa di Solo yang menyatakan program itu diduga penipuan.

Bahkan SMKN 2 Wonogiri dan dua sekolah lain di Kabupaten Wonogiri, yakni SMKN 1 Pancasila dan SMAN 1 Wonogiri sudah bertemu untuk membahas kabar tersebut, beberapa hari lalu. Dalam pertemuan itu, ada penasihat hukum salah seorang peserta program tersebut dari salah satu SMK di Solo.

Disperinaker Tidak Merekomendasikan

Atas informasi itu, sekolah meminta orang tua untuk sementara waktu tidak membayar angsuran biaya kelas bahasa Jerman. Ini sebagai antisipasi jika hal itu benar penipuan. Sekolah tengah berusaha memverifikasi kabar tersebut. Termasuk meminta konfirmasi ke PT Mahakam Anargya Samagata.

“Dari perusahaan dan Global Katalyst menjadwalkan pertemuan pada 8 Agustus 2024 nanti bersama orang tua peserta untuk menjelaskan hal itu,” kata Rudi saat ditemui Esposin di kantornya, Kamis.

Sebelum berita terkait dugaan penipuan itu muncul, lanjut Rudi, sekolah sebenarnya berupaya melakukan kroscek perusahaan tersebut. Diketahui perusahaan itu sudah menjalin kerja sama dengan beberapa sekolah di Soloraya dan wilayah lain di Jawa Tengah.

Sekolah juga sudah berkonsultasi ke Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Wonogiri mengenai perusahaan itu. Menurutnya, salah satu pertimbangan SMKN 2 Wonogiri meneken kerja sama dengan perusahaan itu karena dinilai sebagai salah satu alternatif penyaluran tenaga kerja lulusan SMKN 2 Wonogiri.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelatihan Produktivitas Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disperinaker) Wonogiri, Joko Pramono, mengatakan setidaknya ada dua sekolah di Wonogiri yang bekerja sama dengan PT Mahakam Anargya Samagata dalam program itu.

Dua sekolah itu yakni SMKN 2 Wonogiri dan SMK 1 Pancasila Wonogiri. Pengelola dua sekolah itu sudah pernah berkonsultasi ke Disnakerperin ihwal kerja sama itu.

”Sejak awal kami tidak merekomendasikan untuk kerja sama itu. Apalagi itu kan penyalurannya bukan untuk bekerja, tetapi pendidikan vokasi ke Jerman. Setelah kami cek NIB [nomor induk berusaha] perusahaan itu pun, izinnya hanya kegiatan penunjang,” ucap dia.

Sementara itu, perwakilan PT Mahakam Anargya Samagata, Christian, saat dihubungi Esposin, Kamis malam, mengatakan perusahaannya bukan penyalur tenaga kerja. PT Mahakam hanya membantu siswa lulusan minimal SMA atau SMK untuk mengikuti program ausbildung dari pemerintah Jerman.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif