by Kurniawan - Espos.id Solopos - Jumat, 24 April 2020 - 18:11 WIB
Esposin, SOLO -- Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, memastikan akan mundur sebagai calon wali kota atau cawali pada Pilkada Solo apabila pemilihan digelar Desember 2020.
Dia mengaku tidak sampai hati bila harus menjalani tahapan Pilkada di tengah situasi pandemi Covid-19 atau virus corona. Tidak hanya Purnomo, sikap yang sama akan dilakukan Sekretaris DPC PDIP Solo, Teguh Prakosa.
“Rencana saya kalau betul [pilkada] 9 Desember 2020, saya akan mengajukan permohonan ke DPC PDIP Solo yang menugaskan saya sebagai cawali, untuk saya diperkenankan mundur,” ujar dia, Jumat (24/4/2020).
Situasi Covid-19 Indonesia 24 April: Positif Tambah 436 Jadi 8.211, Pasien Sembuh Tembus 1.000 Orang
Situasi Covid-19 Indonesia 24 April: Positif Tambah 436 Jadi 8.211, Pasien Sembuh Tembus 1.000 Orang
Achmad Purnomo menegaskan sikap untuk mundur sebagai cawali Pilkada solo tersebut murni karena pertimbangan kemanusiaan dan hati. Tidak ada alasan politik di belakangnya. Sebagai Wawali Solo, dia tidak tahu sampai kapan situasi pandemi Covid-19 bakal terjadi di Tanah Air.
Purnomo mengaku sudah beberapa waktu memikirkan tentang apa yang mesti dilakukan terkait rencana Pilkada pada 9 Desember 2020. “Saya sudah renungkan dan pikirkan sehingga akhirnya saya putuskan langkah ini,” aku dia.
Kasus Ke-5 Positif Covid-19 Wonogiri: Perempuan Perantau Pulang Dari Jakarta
Achmad Purnomo juga sudah menyampaikan rencananya mundur sebagai cawali Pilkada kepada Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. “Sudah secara lisan. Sejauh ini [Ketua DPC] malah mendukung dan setuju. Walaupun ini belum resmi hitam di atas putih,” urai dia.
Pengunduran waktu pilkada hingga 2024, menurut Purnomo, bisa disikapi dengan penunjukan pelaksana tugas Wali Kota dan Wakil Wali Kota. “Kan bisa ditunjuk Plt sementara. Saat ini kita semua konsentrasi Covid-19,” terang dia.
2 Anak-Anak Positif Corona di Solo Diduga Tertular Lewat Transmisi Lokal
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo saat dimintai tanggapan ihwal keputusan mengundurkan diri Achmad Purnomo dari cawali Pilkada 2020, menyatakan itu merupakan hak yang mesti dihormati. Dia mengakui Pilkada 2020 tak realistis.
Semua elemen pemerintahan dan masyarakat saat ini sedang sangat direpotkan dengan wabah virus Corona. “Kalau Pak Purnomo mengundurkan diri tak ada persoalan. Tinggal kami nanti kirimkan suratnya ke DPP PDIP,” papar dia.
Rudy juga tak mempersoalkan bila Teguh Prakosa mundur dari bursa cawawali Solo. Selanjutnya proses Pilkada biar diurus DPD PDIP Jateng dan DPP PDIP. ”Gen sing kampanye kana sing ngragati ya kana,” tegas dia.