by Redaksi - Espos.id Solopos - Jumat, 13 Januari 2012 - 15:51 WIB
“Ini komitmen Pemkot untuk tetap peduli atas nasib para PKL,” kata Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP) Solo, Subagio kepada Espos di sela-sela memantau proses relokasi. Selain itu, sambung Subagio, DPP juga akan memberikan media promosi serta kegiatan pengisi Pasar Klitikan Notoharjo tersebut secara cuma-cuma. Sebab, kata Subagio, keberadaan PKL adalah bagian dari aset Pemkot Solo yang harus dijaga dan ditata dengan baik. “Kami juga sudah meminta warga kampung untuk turut andil dalam pengelolaan pasar ini. Harapan kami, keberadaan PKL ini bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar,” ujarnya.
Jumlah total PKL Veteran sebenarnya mencapai 118 unit. Namun, dari jumlah tersebut, sebagian PKL ada yang berjualan baju dan makanan sehingga direlokasi ke pasar yang lebih sesuai dengan dagangannya, yakni di Pasar Gading. Subagio menilai, berhasil dan tidaknya eksistensi PKL Veteran di pasar baru seluas 900 meter persegi itu tergantung dari keseriusan pedagang. Dengan kata lain, tegasnya, jika pedagang hanya coba-coba dan tak berani totalitas dalam berdagang maka dipastikan gulung tikar.
Ketua Paguyuban PKL Veteran, Sriyanto menegaskan, relokasi PKL Veteran harus benar-benar menjadi momentum bagi penertiban segala jenis usaha yang melanggar aturan. Salah satunya ialah banyaknya tempat usaha yang melanggar batas inland kadaster (IKA) di Jalan Veteran tersebut. “Jika Pemkot pilih kasih dan tak segera membongkar bangunan-bangunan yang menabrak batas IKA, maka kami serukan semua PKL untuk kembali ke Jalan Veteran,” ancam Sri.
Meski demikian, kata Sri, PKL Veteran secara umum mengaku rela direlokasi. Pihaknya bersama PKL lainnya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menghidupkan selter baru mereka dengan beragam spanduk dan papan arah ke pasar. Pantauan Espos, di Jalan Veteran telah dipasang sejumlah spanduk sosialisasi pemindahan PKL Veteran di Notoharjo.
JIBI/SOLOPOS/Aries Susanto