Langganan

8 Desa tinggalkan buang air sembarangan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 15 September 2011 - 10:04 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Boyolali (Esposin)--Sebanyak delapan desa di Kabupaten Boyolali mendeklarasikan diri dalam gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBABS) di Balai Desa Trayu, Banyudono, Rabu (14/9/2011).

Advertisement

Deklarasi ini disaksikan langsung oleh Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih. Kedelapan desa tersebut adalah Desa Genting, Kembang Kuning, Suroteleng, Tarubatang, Ringin Larik, Candigatak, Kunti dan Trayu.

“Proses penyadaran masyarakat untuk meninggalkan kebiasaan buang air besar (BAB) sembarangan menjadi di jamban tertutup tidaklah mudah. Dibutuhkan kesabaran dan ketekunan bagi pelaksanaan program ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal,” kata Menkes dalam sambutannya.

Dijelaskan, di Provinsi Jawa Tengah yang merupakan target desa program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tercatat 1.486 desa dan telah terintervensi program adalah 1.452 desa.

Advertisement

Ia menerangkan salah satu komponen dalam program ini adalah perubahan perilaku melalui Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Program ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan sejak tahun 2008. Tahun tersebut menjadikan STBM sebagai pintu masuk program pemberdayaan di bidang kesehatan.

“Dengan Community Led Total Sanitation (CLTS) menuju perubahan masyarakat dalam mengubah perilaku SBABS,” imbuhnya.  Tercatat, dari target (2012 red) 6-7 juta jiwa pemanfaatan sarana air bersih yang layak, telah mencapai 3,5 juta jiwa pemanfaatan sarana air minum dari target 2-3 juta jiwa pemanfaatan sarana sanitasi dasar yang dibangun secara swadaya.

Sementara itu, Bupati Boyolali, Seno Samodro mengatakan program Pamsimas di Boyolali sejak 2008 sudah ada sebanyak 52 desa. Menurutnya, ini merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah untuk penyediaan air minum, sanitasi dan meningkatkan perilaku higienis masyarakat.

Advertisement

“Mulai tahun ini Boyolali melaksanakan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) dalam upaya percepatan pencapaian target Millennium Developments Goals (MDGs),” paparnya.

Dijelaskan, delapan desa telah SBABS atau Open Defection Free (ODF). Sedangkan pada tahun mendatang sembilan desa yang mendekati ODF.

(rid)

Advertisement
Nadhiroh - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif