Langganan

57 Pengusaha Pijat di Klaten Peroleh Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 22 Juli 2022 - 17:37 WIB

ESPOS.ID - Para pelaku panti pijat di Klaten saat mengikuti pelatihan keterampilan memijat sekaligus sosialisasi tentang pencegahan HIV/AIDS, Jumat (22/7/2022). (Istimewa/Diskominfo Klaten)

Esposin, KLATEN -- Sebanyak 57 pengusaha panti pijat di Klaten mengikuti sosialisasi tentang HIV/AIDS sekaligus pelatihan keterampilan memijat yang digelar Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klaten, Jumat (22/7/2022). Kegiatan itu diadakan di Rumah Makan Banyu Oerip Klaten dengan menghadirkan terapis dari Rumah Sakit (RS) Cakra Husada Klaten.

Sekretaris KPA Klaten, Ronny Roekmito, menjelaskan para pelaku usaha panti pijat itu juga mendapatkan sosialisasi ihwal mengurus izin usaha panti pijat di tengah sosialisasi pencegahan HIV/AIDS. Pasalnya, masih banyak panti pijat yang belum berizin.

Advertisement

Terkait kegiatan sosialisasi HIV/ADIS menyasar para pelaku panti pijat, Ronny mengatakan para pelaku panti pijat merupakan salah satu populasi kunci atau kelompok masyarakat yang rentan terhadap penularan HIV/AIDS.

Virus HIV bisa menular melalui hubungan seksual tanpa alat pengaman, penggunaan jarum suntik secara bergantian (seperti menggunakan narkoba lewat suntik), serta transfusi darah. Hingga kini, belum ada obat HIV/AIDS. Guna menekan pertumbuhan virus, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) saban hari harus mengonsumsi obat antiretroviral (ARV).

Advertisement

Virus HIV bisa menular melalui hubungan seksual tanpa alat pengaman, penggunaan jarum suntik secara bergantian (seperti menggunakan narkoba lewat suntik), serta transfusi darah. Hingga kini, belum ada obat HIV/AIDS. Guna menekan pertumbuhan virus, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) saban hari harus mengonsumsi obat antiretroviral (ARV).

Ronny berharap dalam menjalankan usahanya, para pelaku panti pijat bisa menghindari kegiatan yang rentan terhadap penularan HIV/AIDS, seperti tidak membuka praktik prostitusi. Dengan cara tersebut, para pelaku panti pijat bisa terhindar dari risiko penularan HIV/AIDS.

Baca Juga: Bikin Sedih! 2 Anak Yatim Piatu di Klaten Ini Mengidap HIV/AIDS

Advertisement

Ronny mengatakan temuan kasus HIV/AIDS dari kelompok panti pijat itu lebih disebabkan faktor perilaku.

“Jadi kami tidak menjustivikasi dia kenanya di panti pijat. Hasil tesnya memang seperti itu. Soal dia kena dari mana kami tidak tahu. Jadi penularan HIV/AIDS ini bukan karena tempatnya tetapi lebih karena faktor perilaku,” kata Ronny saat dihubungi Esposin, Jumat.

Pada Januari-Juni 2022, ada temuan 45 kasus HIV/AIDS di Klaten. Sementara, berdasarkan laporan Sistim Informasi HIV /AIDS (SIHA) jumlah orang dengan HIV/AIDS di Klaten terus meningkat.

Advertisement

Baca Juga: Cegah Risiko Penularan AIDS dari LSL, Ini Langkah KPA Klaten

Sejak 2016, temuan HIV/AIDS selalu menembus angka di atas 100 kasus. Kasus tertinggi ditemukan di 2017 dengan 138 orang dan sedikit menurun di 2021 dengan 103 orang kasus.

Terapis dari RS Cakra Husada sekaligus pembicara dalam pelatihan tersebut, Sumarsono, menjelaskan terapi menjadi salah satu pelayanan medis sesuai Permenkes No 6 tahun 2015.

Advertisement

“Otot itu melindungi tulang dan berfungsi menjaga keseimbangan. Gangguan otot itu bisa menyebabkan kelelahan bahkan rasa sakit,” kata Sumarsono berdasarkan rilis yang diterima dari Diskominfo Klaten.

Sumarsono mengatakan pijat bisa menjadi sarana relaksasi selain melancarkan peredaran darah. Lantaran hal itu, para pelaku jasa pijat dituntut untuk mengetahui teknik memijat yang benar.

Baca Juga: 10 Anak dengan HIV/AIDS di Klaten Terima Bantuan Nutrisi

“Ada beberapa teknik memijat. Misalnya teknik stroking, yakni menekan permukaan kulit untuk tujuan relaksasi. Teknik Shaking itu menggoyangkan permukaan kulit dengan telapak tangan untuk melemaskan jaringan otot. Teknik petrissage itu mencubit secara berulang. Teknik rolling itu menggulung dengan tangan permukaan kulit,” jelasnya.

Advertisement
Ponco Suseno - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif