by Redaksi - Espos.id Solopos - Sabtu, 8 Mei 2010 - 21:16 WIB
Solo(Espos)--Sebanyak 54 lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) se-Soloraya menerima sharing laba pengelolaan hutan bersama 2009 senilai Rp 191.763.888. Jumlah tersebut terdiri dari Rp 111.431.372 sebagai sharing laba dari produksi non kayu atau getah dan Rp 80.332.513 dari laba produksi kayu.
"Laba yang diberikan tersebut adalah 25% dari pendapatan Perhutani Solo selama satu daur setelah dikurangi biaya-biaya. Atau dari laba bersih," tutur Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Solo, Ir Budi Widodo MP kepada wartawan seusai acara penyerahan sharing laba tersebut di Kantor KPH Perhutani Solo Jl Gajah Mada, Sabtu (8/5).
Dikatakan Budi, jumlah tersebut diambil dari hasil produksi dari 13.200 ha hutan produksi atau 40% dari total luas hutan di Soloraya sebanyak 33.000 ha yang berada di bagian KPH Baturetno, Wonogiri, Lawu Utara dan Lawu Selatan. "Sebab, 59% nya adalah hutan lindung," imbuh Budi.
Namun, lanjut Budi pembagian sharing laba tiap LMDH tidaklah sama Pasalnya, tergantung dari banyak sedikitnya jumlah produksi hutan yang dikelola LMDH sebagai mitra Perhutani. Jadi, LMDH dengan hasil produksi yang lebih banyak, tentu akan mendapatkan sharing lebih banyak pula.
"Teknisnya pengelolaan hutan bersama tetap harus menerapkan prinsip tiga P yaitu, profit, people dan planet,"
Artinya, kata Budi, meskipun mencari keuntungan (profit), tetapi harus tetap memperhatikan dari sisi sosial atau masyarakat yang tinggal di sekitar hutan (pople). Tak lupa juga tetap menjaga kelestarian hutan (planet). Itu sebabnya, tambah Budi selain pengelolaan hutan, masyarakat juga diajak untuk beragri bisnis. Salah satunya dengan menanam tanaman penegak hutan. Tabel Laba getah pinus BKPH Nilai sharing Baturetno (21 LMD) Rp 57.379.564 Wonogiri (7 LMDH) Rp 5.716.649 Lawu utara (17 LMDH) Rp 39.713.196 Lawu Selatan (5 LMDH) Rp 10.075.639 *Sumber : KPH Perhutani Solo
fey