Langganan

336 Ha lahan di Sukoharjo alami puso - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 11 Juni 2010 - 21:39 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Sukoharjo (Espos)--Dinas Pertanian (Dispertan) mencatat 336 hektare (Ha) lahan pertanian di Sukoharjo mengalami puso alias gagal panen akibat serangan wereng. Kejadian ini merupakan kejadian luar biasa sejak beberapa puluh tahun terakhir.

Meski serangan wereng terjadi di 12 kecamatan namun yang terparah sehingga mengakibatkan puso terjadi di lima kecamatan. Kelima kecamatan tersebut adalah Tawangsari, Sukoharjo, Gatak, Baki serta Kartasura. Kasi Perlindungan Tanaman Dispertan, Narto menerangkan, lahan pertanian yang mengalami puso di seluruh Sukoharjo mencapai 336 Ha.

Advertisement

“Kami mencatat lahan pertanian yang mengalami puso sampai sekarang mencapai 336 Ha. Beberapa daerah yang mengalami puso parah di Tawangsari, Sukoharjo, Gatak, Baki serta Kartusura,” jelasnya ketika dijumpai Jumat (11/6).

Masih mengenai imbas serengan wereng cokelat di Kota Makmur, Narto menambahkan, pihaknya sudah mengusulkan pengadaan pestisida untuk disemprotkan di 1995 Ha lahan pertanian. “Dalam pemberantasan wereng, kami sudah mengusulkan pengadaan pestisida dari Laboratorium Pengamat Hama dan Penyakit di Palur, Karanganyar. Pestisida ini selanjutnya akan dibagikan kepada para petani yang lahannya terserang wereng,” terangnya.

Sementara Sekretaris Dispertan, Endang Tien Maryani mengatakan penyebab serangan wereng dipicu adanya cuaca yang tidak menentu serta pola tanam yang tidak serempak. Namun demikian, imbuhnya, pola tanam yang tidak menentu tersebut ternyata sekarang juga tidak bisa dibuat pijakan lantaran para petani di Gayam yang sudah melakukan pola tanam serentak, lahannya tetap diserang wereng.

Advertisement

Untuk kategori puso, Endang menjelaskan, pihaknya telah menetapkan lahan pertanian yang maksimal hanya bisa panen sampai 10%. “Bagi para petani yang lahannya puso, kami telah menyediakan bantuan benih maupun pupuk. Namun demikian syaratnya para petani harus menanam palawija,” ujarnya.

aps

Advertisement
Advertisement
Tutut Indrawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Kata Kunci : Puso
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif