by Ichsan Kholif Rahman - Espos.id Solopos - Senin, 27 April 2020 - 17:00 WIB
Ia menyebut baru mengetahui keberadaan penipu berkedok Satuan Pengamanan Khusus (Satpamsus) Pasar Kliwon yang meminta pungutan liar itu. Padahal, tiga tersangka kasus penipuan dari Pasar Kliwon itu telah beraksi sejak 1997.
"Stempel dan surat-surat yang digunakan pelaku saya baru tahu. Pemerintah Kecamatan Pasar Kliwon juga tidak pernah mengeluarkan stempel semacam itu," ujarnya saat ditemui Esposin, Senin (27/4/2020) siang.
Heboh Pembagian Nasi Anjing di Jakarta, Ini Faktanya
Heboh Pembagian Nasi Anjing di Jakarta, Ini Faktanya
Ari Dwi menjelaskan tersangka membuat surat tanda terima termasuk seragam berwarna biru yang digunakan secara mandiri. Berdasarkan pengakuan penipu yang berstatus tersangka, seragam yang digunakan merupakan pemberian Camat Pasar Kliwon pada 1997.
"Ini sudah sangat lama dan sudah berjalan puluhan tahun. Seharusnya sudah tidak berlaku. Saat ini kan sudah Satuan Linmas di masing-masing kecamatan dan kelurahan. Termasuk Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur. Koordinasi dengan kami saja tidak pernah," sambung dia.
5 Tips & Inspirasi Ngabuburit Ramadan di Rumah Selama Social Distancing
Ia menyebut Linmas telah digaji Pemerintah Kota, bukan melalui pungutan. Ia meminta masyarakat yang menjadi korban pungutan liar dari siapa saja untuk melaporkan ke kepolisian.
Diberitakan Esposin sebelumnya Tiga penipu di Pasar Kliwon yang menjadi tersangka kasus penipuan bermodus jasa keamanan di kawasan pertokoan Jl. Veteran hingga Jl. Dr Radjiman, Solo ditangkap polisi, Senin (27/4/2020).
Ketiga orang tersebut merupakan warga Pasar Kliwon, Surono, 66, Suparno alias Kempong, 58, dan Tukimin, 76. Dalam aksi penipuan itu mereka menyasar sebanyak 142 pertokoan. Dalam sebulan, mereka bertiga memperoleh uang senilai Rp3 juta yang dibagi sama rata.
Achmad Purnomo Pengin Mundur dari Cawali Pilkada Solo, PDIP Tak Bisa Paksa Bertahan
Salah seorang tersangka, Surono, yang bertugas sebagai koordinator pengamanan, mengaku selalu membagi rata uang hasil jatah keamanan sejak 1997 ke seluruh anggota Satpamsus. Menurutnya, semula ada 10 anggota Satpamsus, namun kini hanya tiga orang saja.
"Uangnya buat teman-teman, tidak ada yang disetorkan ke pemerintah," paparnya.