by Mariyana Ricky P.d - Espos.id Solopos - Minggu, 20 Februari 2022 - 18:28 WIB
Esposin, SOLO -- Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Solo mencatatkan kasus kematian pasien positif Covid-19 dalam tiga hari terakhir berturut-turut. Padahal, fatality rate atau tingkat kematian akibat lonjakan Omicron dianggap jauh lebih rendah dibandingkan Covid-19 varian Delta.
Pada Jumat-Sabtu (18-19/2/2022), tercatat per hari ada dua orang meninggal, kemudian seorang lagi pada Minggu (20/2/2022). Sehingga total pasien Covid-19 meninggal pada bulan ini mencapai 14 orang.
Selain jumlah kematian yang meningkat, Satgas Covid-19 Solo juga mencatatkan lonjakan kasus positif yang cukup signifikan. Jumlah kasus aktif di Kota Bengawan pada Minggu menyentuh 3.085 orang.
Baca Juga: Penghuni Tempat Isoter Solo Berkurang, Kasus Covid-19 Menurun?
Baca Juga: Penghuni Tempat Isoter Solo Berkurang, Kasus Covid-19 Menurun?
Apabila direkap dari Selasa (1/2/2022), peningkatan kasus sebanyak 3.862 orang terjadi hanya dalam 20 hari. Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, mengatakan ada kenaikan 1.000 kasus hanya butuh waktu tiga hari.
“Kenaikan beberapa hari terakhir kan selalu di atas 200. Ini sudah diprediksi sebelumnya, tapi harapannya enggak sampai 6.000 sudah melandai. Kalau jumlah kesembuhannya naik, itu tandanya kasus mulai turun,” katanya dihubungi Esposin, Minggu sore.
Baca Juga: Kata Warga Solo soal Program Vaksinasi Covid-19 yang Dijalankan Gibran
Kapasitas dua gedung isoter Kota Solo mencapai 122 orang. Kondisi ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya karena sampai saat ini rumah sakit lapangan (rumkitlap) milik TNI di Benteng Vastenburg Solo belum bisa dimanfaatkan
Ihwal kasus kematian pasien Covid-19 yang terjadi tiga hari berturut-turut di Solo, Ahyani belum mendapatkan laporan apakah mereka sudah menerima vaksin atau belum. Namun, ia memastikan mayoritasnya adalah warga lanjut usia (lansia) berpenyakit komorbid (penyerta).
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Solo Tambah 432 Orang Sehari, BOR 71%
Ia berpesan kepada masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan secara ketat. Apabila mendapatkan kesempatan untuk vaksin, mereka diharapkan segera datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat.
“Kami belum berencana melakukan pengetatan atau pembatasan, seperti penutupan jalan atau penutupan pasar. Kalau pembatasan jumlah peserta kegiatan masih dilakukan. Senin [21/2/2022] kami kembali mengevaluasi penanganan Covid-19,” katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut prediksi kenaikan kasus pada Februari dan Maret. “Saya sudah bilang, Februari dan Maret pasti kasus meningkat,” ucapnya, beberapa waktu lalu.