by Redaksi - Espos.id Solopos - Kamis, 8 April 2010 - 17:09 WIB
Klaten (Espos)--Sekitar 20 lebih Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kabupaten Klaten berpotensi di regrouping dengan SD lain. Pasalnya, sekolah-sekolah tersebut jumlah muridnya selama beberapa tahun terakhir relatif minim, yakni kurang dari 81 orang.
Kasi Sarana Prasana Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Sudirno mengatakan, berdasarkan pendataan terakhir dan masukan dari UPT Dinas Pendidikan di kecamatan, sebanyak 20 hingga 30 SD dinilai perlu dan memungkinkan untuk di regrouping. “Bahkan salah satu SD di Gantiwarno sudah proses regrouping. Muridnya mulai dipindah ke sekolah lain ” ungkapnya saat dijumpai di Klaten, Kamis (8/4).
Menurutnya, sekolah yang diajukan untuk di regrouping tersebar di sejumlah kecamatan, tapi yang paling banyak terdapat di Kecamatan Gantiwarno, Cawas, Tulung dan Karanganom.
Diungkapkan dia, regrouping tak saklek diterapkan demi efisiensi, namun dipertimbangkan pula lokasi sekolah dimaksud. Sehingga meskipun jumlah muridnya minim, namun jika lokasinya terisolir, maka keberadaan sekolah itu tetap dipertahankan.
“Jangan sampai regrouping menyebabkan murid-murid kesulitan atau malah tak bersekolah karena sekolah yang digabungi jaraknya sangat jauh dari rumah,” urainya. Sudirno menambahkan, regrouping dilakukan secara bertahap dan alami supaya tak menimbulkan gejolak di masyarakat. Selain itu, papar dia, sejak awal kepala sekolah, para guru, komite sekolah dan wali murid dilibatkan dan diajak rembukan soal regrouping.
Dipaparkan olehnya, guru-guru yang tempat kerjanya bakal di regrouping dipindahkan ke sekolah lain sesuai pemetaan yang dilakukan tim. Dia menambahkan, tahun ini dana tersedia Rp 10 juta dari APBD untuk mendukung proses regrouping. rei