by Redaksi - Espos.id Solopos - Minggu, 6 November 2011 - 16:40 WIB
Solo (Esposin)--Direktur Utama PDAM Solo, Singgih Tri Wibowo menyebut 20% pipa jaringan air PDAM berusia sangat tua.
Itulah yang menyebabkan masih tingginya tingkat kebocoran air yang menjadi salah satu keprihatinan Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi). Tingkat kebocoran itu mencapai 39%.
Ditemui wartawan seusai dilantik bersama dua direktur lainnya dan seratusan pejabat Pemkot Solo di Balai Tawangarum Kompleks Balaikota, Jumat (4/11/2011) siang, Singgih mengatakan untuk mengetahui penyebab masih tingginya angka kebocoran air itu, perlu dilakukan kilas balik sejarah pembangunan instalasi dan jaringan air di Solo yang dimulai pada 1930.
“Pipa-pipa peninggalan zaman penjajahan Belanda sampai saat ini masih ada dan itu masih punya potensi bocor. Selain itu ada pula instalasi pipa dari bahan asbes yang dibangun pada 1970-1980. Pipa jenis ini sambungannya tidak rigid sehingga sangat berpotensi bocor. Total panjang pipa tua maupun pipa asbes itu kisarannya mencapai 20% dari total panjang pipa PDAM di seluruh Solo,” jelas Singgih.
Menjawab tantangan Walikota untuk menurunkan tingkat kebocoran air tersebut, Singgih mengatakan sudah menyusun rencana untuk mengganti pipa-pipa tua maupun yang terbuat dari asbes itu dengan pipa yang lebih baru. Namun demikian, itu bukan perkara mudah karena dibutuhkan biaya yang sangat besar. Sedangkan utang PDAM yang terdahulu juga belum terselesaikan.
Menurut Singgih, PDAM Solo masih punya utang pada Bank Dunia melalui Kementerian Keuangan senilai Rp 36 miliar. Utang itu merupakan peninggalan manajemen bertahun-tahun lalu.
Awalnya utang itu mencapai Rp 64 miliar. Setelah diupayakan penghapusan denda dan bunga berhasil disusutkan menjadi Rp 42 miliar. Setelah melalui proses angsuran akhirnya saat ini tinggal Rp 36 miliar.
Sebelumnya, Walikota Solo, Joko Widodo memang memberikan sejumlah penekanan pada sejumlah hal agar ditangani secara serius oleh direksi baru PDAM. Di antaranya adalah menurunkan tingkat kebocoran air dan mencari solusi permasalahan utang.
(shs)