by Rudi Hartono - Espos.id Solopos - Kamis, 7 Oktober 2021 - 15:34 WIB
Esposin, WONOGIRI — Proyek pembangunan Jembatan Nambangan di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, diwarnai sejumlah kejadian aneh. Berikut dua kejadian aneh yang mewarnai pelaksanaan proyek pembangunan jembatan senilai Rp12,952 miliar itu.
Koordinator lapangan proyek bersangkutan, Kasih, saat ditemui Esposin, belum lama ini, mengaku sudah mengerahkan crane untuk mencabut empat tiang itu. Namun, tiang tersebut tak bergerak seperti tersangkut sesuatu.
Usaha sudah dilakukan beberapa kali, tetapi tetap tak berhasil. Anehnya, tiang justru bisa ditancapkan lebih dalam. Jika sampai proyek rampung, tetapi tidak bisa dicabut kemungkinan besar tiang akan dipendam.
Baca Juga: Disebut Ada Makhluk Gaib, Tiang Proyek Jembatan Nambangan Gagal Dicabut
“Penyebabnya apa saya enggak tahu. Apa mungkin ada yang minta tinggalan? Entahlah,” ucap lelaki paruh baya itu merujuk pada kemungkinan adanya campur tangan hal-hal gaib.
Tiang yang dimaksudnya terdapat di area bawah jembatan dekat Sungai Bengawan Solo. Tinggi tiang lebih kurang 12 meter/tiang. Tiang ditancapkan lebih dari separuhnya hingga terbangun seperti dinding.
Fungsinya sebagai penahan arus air Sungai Bengawan Solo agar tak masuk ke area yang dikerjakan. Pekerjaan dilakukan saat kontraktor akan membangun tiang utama penopang jembatan.
Sebelum pekerjaan dimulai pihaknya bersama warga menggelar doa bersama di dekat lokasi proyek meminta kepada Tuhan agar proyek berjalan lancar. Ada juga warga yang menggelar ritual di dekat pohon besar tak jauh dari lokasi proyek. Lokasi proyek berada di dekat permakaman yang terdapat dua pohon besar. Menurut warga area itu ada “penunggu”nya.
Setelah ada kejadian itu Kasih meminta pekerja lainnya melaksanakan tugas tersebut. Pekerja bersangkutan tak berani tidak ditemani Kasih. Meski sedang berada di luar kota, Kasih saat itu harus meluangkan waktu ke lokasi proyek menemani pekerja memotong cabang pohon menggunakan gergaji mesin. Kasih bersyukur kegiatan berjalan lancar.
Baca Juga: Inilah Kemistisan Bendungan Pleret, Ada Buaya Putih Gaib
Warga setempat, Sukirman dan Gimin, mengatakan hal sama. Mereka mengaku heran mengapa tiang itu tak bisa dicabut. Meski dicabut menggunakan alat berat, tetapi tiang tak bergerak. Mereka menyaksikan saat pencabutan tiang tersebut dilakukan. Keduanya menyebut kemungkinan ada campur tangan mahkluk gaib penunggu kawasan itu.
“Yang ahli saja tidak bisa mencabut. Kalau karena faktor alam, misalnya ada benda yang menyangkut tiang, kemungkinan bisa diatasi,” kata Gimin. Proyek dilaksanakan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah III Jawa Tengah (Jateng) Balai Besar PJN Jateng-DIY Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.