by Candra Septian Bantara - Espos.id Solopos - Senin, 11 Maret 2024 - 07:34 WIB
ESPOS.ID - Suasana sepi Kolam Renang Tirtomoyo Jebres Solo pada Minggu (10/3/2024). (Solopos.com/Candra Septian Bantara)
Esposin, SOLO-- Sejak dua hari dibuka untuk menyambut tradisi padusan atau bebersih diri jelang Ramadan, Kolam Renang Tirtomoyo Jebres Solo masih sepi pengunjung. Kondisi kolam renang yang kurang terawat dan minimnya informasi yang diterima masyakarat terkait pembukaan kolam renang dinilai menjadi sebab utamanya.
Berdasarkan catatan jumlah pengunjung yang Esposin himpun dari petugas loket tiket, selama beroperasi dua hari mulai pukul 06.00 WIB-17.00WIB, tiket masuk kolam renang Tirtomoyo Jebres seharga Rp15.000 hanya terjual 140-lembar. Pengunjung yang datang didominasi anak-anak dan remaja dari penduduk sekitaran Jebres.
Kepala Bidang Aset Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Toyo Wening, Solo, Edi, mengatakan sepinya pengunjung yang datang ke Tirtomoyo Jebres tak lepas dari operasional kolam ini yang tutup sejak awal tahun 2024 lalu.
Sehingga, banyak masyarakat Solo yang mengira bahwa kolam ini masih tutup selama periode padusan mulai tanggal (9/3/2024) sampai (11/3/2024).
Sehingga, banyak masyarakat Solo yang mengira bahwa kolam ini masih tutup selama periode padusan mulai tanggal (9/3/2024) sampai (11/3/2024).
"Kolam ini kan sudah tutup sejak awal tahun 2024. Kemudian kami memutuskan membukanya kembali selama tiga hari untuk padusan. Namun karena mungkin informasi buka kembali belum sampai bawah jadi, ya sepi," ungkapnya, Minggu (10/3/2024).
Lebih lanjut, Edi menjelaskan sepinya kolam renang tertua di Solo ini tak lepas dari kondisi bangunannya yang kurang terawat dan memprihatinkan.
"Dengan kondisi seperti ini tentu masyaraka lebih memilih ke kolam renang lain. Seperti ke Bengawan Sport, Summerland Tirtamas Waterpark, dan Kolam Renang Plesungan di Gondangrejo, Karanganyar yang jauh lebih terawat," ungkapnya
Sementara itu, satu-satunya pedagang warung makan di dalam Kolam Renang Tirtomoyo Jebres, Parjiyem, 60, mengaku momen padusan tahun ini memang sepi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Ia menjelaskan minimnya pengunjung yang datang ke kolam renang yang pernah dipakai PON tahun 1948 karena informasi yang minim. Terlebih objek ini sudah tutup selama hampir tiga bulan.
Parjiyem mengatakan pada padusan sebelum-sebelumnya Ia bisa meraup omzet hingga Rp2 juta. Sedangkan tahun ini hanya mendapat puluhan hingga ratusan ribu saja.
"Dulu waktu padusan dapat Rp2 juta itu gampang, Mas. Tapi tahun ini dapat ratusan ribu saja sulit," keluhnya.
Salah satu warga Jebres, Ina, 22, mengatakan tidak tahu Kolam Renang Tirtomoyo Jebres dibuka selama tiga hari 9-11 Maret 2024 untuk menyambut tradisi padusan. Bahkan Ia beranggapan kolam renang tertua di Solo itu masih tutup.
"Aku tahu kalau ada kolam renang Tirtomoyo di Jebres. Tapi seingetku udah tidak beroprasi lagi," kata Ina ketika dihubungi Esposin
PDAM Toyo Wening selaku pengelola sebetulnya sudah melakukan sosialiasi pembukaan Kolam Renang Tirtomoyo Jebres. Hal itu dilakukan pada Jumat (8/3/2024) lewat akun Instagram resmi PDAM Solo @pdamsolo.
Namun jika melihat realiasi pengunjung dalam dua hari terakhir, tampaknya penyampaian informasi secara daring lewat media sosial ini kurang efektif sehingga pengunjung yang datang pun sedikit.