by Trianto Hery Suryono Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Minggu, 31 Januari 2016 - 17:40 WIB
Esposin, WONOGIRI--Manajer pabrik PT Nagabhuana, Desa Manjung, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Danang Indrayana mengaku terpaksa meliburkan karyawannya saat listrik padam. Danang kecewa karena janji perbaikan empat jam dari pihak PLN tidak ditepati.
“Kami mendapatkan informasi dari manajemen PLN Wonogiri terjadi pemadaman listrik dan perbaikan membutuhkan waktu empat jam. Ternyata, perbaikannya lebih dari empat jam sehingga kami terpaksa meliburkan karyawan," ujar dia kepada Esposin, Minggu (31/1/2016).
Danang menegaskan pemadaman listrik merugikan perusahaan dan karyawan pabrik. Kerugian perusahaan berupa penambahan biaya pembelian BBM senilai Rp30 juta dan pengiriman barang senilai Rp100 juta. Sedangkan kerugian yang dialami karyawan berupa tak mendapatkan uang lembur.
“Sebanyak 1.200 orang karyawan terpaksa, Kamis [28/1/2016] sore libur dan Sabtu [30/1/2016] pagi baru masuk kerja kembali setelah aliran listrik mulai normal.”
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, Suharno, menyatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri tak bisa berkutik aliran listrik pasokan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) padam. Pemadaman aliran listrik mengganggu semua aktivitas perkantoran. Pemkab Wonogiri hanya bisa mengimbau agar PLN tak melakukan tindakan serupa di lain waktu.
Pemadaman aliran listrik secara mendadak merugikan pelanggan dan merusak peralatan yang berhubungan dengan listrik. “Akibat aliran listrik padam hampir semua aktivitas masyarakat terhenti. Pekerjaan perkantoran yang berhubungan dengan komputer juga berhenti.”
Sekda menyatakan dirinya mendapatkan kabar pemadaman aliran listrik di Wonogiri sejak Kamis siang hingga Jumat pagi atau sekitar 19 jam. “Pemkab tidak bisa berbuat banyak karena pengelolaan listrik ditangani BUMN. Pemkab Wonogiri hanya bisa menginbau jangan ada lagi pemadaman aliran listrik secara mendadak.”