by Ivan Andimuhtarom Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Kamis, 1 September 2016 - 09:00 WIB
Esposin, SOLO - Wajah Solo Utara akan diubah menjadi kawasan wisata berbasis jasa perdagangan dan kerajinan dalam jangka 10 tahun ke depan. Hal itu menjadi salah satu materi pembahasan Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan (RIPKa) DPRD Kota Solo.
Ketua Pansus Raperda RIPKa, Putut Gunawan, mengatakan Solo Utara masuk dalam salah satu rencana jangka panjang. Solo Utara akan dikembangkan menjadi kawasan wisata jasa perdagangan dan kerajinan.
“Salah satu potensi strategis adalah pariwisata buatan. Solo Utara memiliki potensi itu. Saat ini di Mojosongo [Kecamatan Jebres] banyak sentra kerajinan sangkar burung dan bambu. Sentra-sentra itu bisa dikelola, misalnya didirikan workshop untuk menarik wisatawan khususnya karya wisata,” kata dia saat ditemui Esposin di ruang kerjanya, Rabu (31/8/2016).
Selain kerajinan sangkar burung dan bambu, ada pula sentra pengrajin tahu dan tempe. Belum lama ini masyarakat Kampung Krajan, Mojosongo, sudah memulai mengembangkan lokasi usaha mereka sebagai workshop.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut mengatakan pembahasan raperda tersebut mencakup penetapan destinasi, penetapan kawasan strategis pariwisata, pengelolaan dan pengembangan pariwisata. Pembahasan raperda yang memiliki jangka hingga 10 tahun ke depan itu juga membahas strategi pengembangan kelembagaan kepariwisataan seperti travel agent dan masyarakat pendukung.
“RIPKa mengatur penetapan kawasan strategis pariwisata,” ujarnya.
Anggota Pansus Raperda RIPKA, Asih Sunjoto Putro, mengatakan pembahasan RIPKa tak terlepas dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Solo dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Solo.
“Pengembangan Solo Utara masih masih diperjuangkan,” ujarnya kepada Esposin, Rabu.