by Muhammad Rizal Fikri Jibi Solopos.com - Espos.id Solopos - Selasa, 31 Oktober 2017 - 10:10 WIB
Esposin, SOLO – Event Solo Is Solo kembali menarik perhatian warga Kota Solo dan sekitarnya. Kini, saat pertokoan di koridor jalan Gatot Subroto (gatsu) sudah tutup atau belum buka, daerah tersebut menjadi mural street gallery yang akan memanjakan mata siapapun yang melintas.
Solo Is Solo adalah sebuah gerakan seni yang bertujuan memberdayakan ruang publik dengan seni mural. Gerakan bersama itu sudah dimulai dengan beberapa pre-event sejak 26 Desember 2016, hingga puncaknya pada Sabtu (28/10/2017) bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Kurang lebih ada 40 bangunan pertokoan di koridor gatsu yang tembok atau pintunya dilukis mural. Tak hanya di daerah pertokoan, bagian pedestrian juga akan diramaikan dengan mural. Kegiatan tersebut melibatkan sedikitnya 100 muralis asal Solo dari 20 komunitas berbeda. Mural-mural di koridor gatsu
Dengan mengangkat tema spirit Sumpah Pemuda, barisan mural-mural unik di Gatsu sudah diresmikan dengan nama Urban Space Gatot Subroto, Jumat-Sabtu (28-29/10/2017).
“Acara ini merupakan kabar baik bagi perkembangan seni rupa di Solo yang selama ini dianggap jauh tertinggal dibandingkan Jogja,” ucap Koordinator Kegiatan, Irul Hidayat.
Antusiasme warga mengenai Urban Space Gatsu banyak diunggah di media sosial (medsos). Salah satunya diunggah di akun Instagram @kotasolo_fp. “Warga memanfaatkan kreativitas dari mural Solo is Solo di Koridor jalan Gatot Subroto, Singosaren-Kemlayan saat CFD pagi tadi untuk background foto dan selfie, ” tulis @kotasolo_fp, Minggu (29/10/2017).
Dari foto-foto yang diunggah tampak warga antusias berpose di depan mural-mural yang menghiasi pintu dan tembok toko-toko di koridor Gatsu yang belum buka. Warganet disarankan berfoto-foto saat foto belum buka yaitu sebelum pukul 09.00 WIB atau setelah toko tutup, rata-rata pukul 21.00 WIB sudah tutup semua.