by Nugroho Meidinata - Espos.id Solopos - Jumat, 29 April 2022 - 13:43 WIB
Esposin, KARANGANYAR — Meski Mbok Yem mudik ke kampung halamannya di Magetan, Jawa Timur, warung makan miliknya di puncak Gunung Lawu tetap buka.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari unggahan pengguna akun Instagram @emhahartanto, sang keponakan, Mas Muis yang menjaga warung Mbok Yem selama sang pemilik mudik.
"Buat teman2 yang mau mendaki Lawu tetap semangat krn warungnya mbok Yem tetap buka dilayani mas Muis," ujar dia.
Mbok Yem mudik ke Gonggang, Poncol, Magetan pada Rabu, 27 April 2022. Dia ditandu oleh dua orang untuk menuruni Gunung Lawu. "Mbok Yem turun gunung hari ini rabu tgl 27 april 2022 untuk berlebaran dengan keluarga di rumah," ungkap @emhahartanto.
Mbok Yem mudik ke Gonggang, Poncol, Magetan pada Rabu, 27 April 2022. Dia ditandu oleh dua orang untuk menuruni Gunung Lawu. "Mbok Yem turun gunung hari ini rabu tgl 27 april 2022 untuk berlebaran dengan keluarga di rumah," ungkap @emhahartanto.
Baca Juga: Purworejo Ternyata Pernah Jadi Ibu Kota Jawa Tengah, Begini Ceritanya
Warung Mbok Yem menyediakan beragam menu makanan, seperti pecel, mi instan, soto, gorengan, kopi, dan lainnya. Mbok Yem, yang bernama asli Wagiyem, dalam sehari, Mbok Yem melayani 200 hingga 300 pendaki.
Selain makanan, fasilitas di warung itu terbilang lengkap. Warung makan sederhana di puncak Gunung Lawu itu dilengkapi panel surya sebagai sumber listrik.
Baca Juga: Kapan Mudik Mulai Dikenal oleh Masyarakat Indonesia?
Warung tertinggi di Pulau Jawa itu menangkap panas matahari menjadi listrik. Jadi, warung sederhana di kawasan Argo Dalem itu punya televisi, kulkas, penanak nasi, dan lampu yang menerangi saat gelap menyergap.
Warung Mbok Yem itu telah berdiri sejak tahun 1980 silam. Bangunannya pun cukup sederhana, berdinding kayu tanpa hiasan cat atau dinding formal.
Baca Juga: Wah Gede Lur! Perusak Benteng Keraton Kartasura Terancam Denda Miliaran