by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Selasa, 2 November 2021 - 12:33 WIB
Esposin, SRAGEN — Warga Dukuh Gebang Tengah RT 009/RW 004, Dewa Gebang, Masaran, Sragen, menemukan arca berbahan batu andesit yang diduga Agastya, Sabtu (23/10/2021).
Sayangnya patung itu tidak ada kepalanya dan bagian kakinya patah. Arca itu tersebut ditemukan di wilayah Dukuh Ngunut masuk RW 009, Gebang.
Penemu patung itu bernama Sukardi yang juga inisiator pembuka Gua Mangkubumi yang terletak di Gebang Kota. Arca itu kini diletakkan di dalam Gua Mangkubumi.
Baca Juga: Gua Petilasan Pangeran Mangkubumi di Sragen Bisa Tampung Orang Sekampung
Sukardi saat berbincang dengan Esposin, Selasa siang, mengatakan untuk membuka gua itu membutuhkan waktu tujuh tahun. Dia mengatakan setelah membangun komunikasi dengan lingkungan akhirnya gua bisa dibuka dan diresmikan Minggu (24/10/2021).
"Sehari menjelang pembukaan itu, saya mendapat informasi dulunya ada tiga arca yang ada di depan mulut gua. Setelah diselidiki salah satu arca ditemukan di rumah Raden Joyo, orang sakti keturunan Keraton Surakarta Hadiningrat. Nah, patung itu diletakan di kebun rumah yang sekarang dihuni anaknya," ujarnya.
Baca Juga: Resmi Dibuka, Gua Mangkubumi di Sragen Langsung Diserbu Pengunjung
Arca itu kemudian diambil Sukardi dan dikembalikan ke gua. Dia mengatakan masih ada dua arca yang belum ditemukan, salah satu arca yang hilang itu berupa Ganesha yang berukuran setinggi 60 cm.
Sukardi tidak tahu arca yang satunya. Dia mengatakan banyak pengunjung yang belum tahu tentang arca itu.
"Selain arca juga ada yoni. Kalau yoninya masih ada dan dirawat warga di Gebang Loji masuk RW 003. Yoni itu ditemukan di eks-pabrik serat nanas. Bukti peninggalan pabrik serat nanas itu masih ada berupa batu giling atau suiker molen yang ada di kompleks Gua Mangkubumi," ujarnya.