Esposin, KLATEN–Kejadian meninggalnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas lantaran tersetrum setelah diceburkan temannya di kolam ikan sekolah menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk Bupati Klaten, Sri Mulyani.
“Ini memang kejadian memprihatinkan dan ini menjadi peringatan kita semua untuk selalu hati-hati. Euforia boleh tetapi tetap mengedepankan keselamatan,” kata Mulyani saat ditemui di Pendopo Pemkab Klaten, Rabu (10/7/2024).
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Mulyani berharap peristiwa itu menjadi yang pertama dan terakhir. Dia kembali menjelaskan peristiwa itu menjadi evaluasi bagi berbagai pihak mulai dari bersama-sama menjaga keamanan sarana dan prasarana sekolah.
Mulyani juga mengimbau masyarakat khususnya pelajar tak terlalu berlebihan saat merayakan ulang tahun.
“Bagi saya tidak perlu menyalahkan satu dengan lainnya. Namun, peristiwa itu menjadi bahan evaluasi bersama. Di sekolah manapun harus diawasi sarana dan prasarana yang ada, jangan sampai memakan korban lagi,” jelas Mulyani.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Fajar Nugroho, 18, meninggal seusai mendapatkan kejutan dari teman-temannya dengan diceburkan ke kolam ikan sekolah lantaran merayakan ultah, Senin (8/7/2024) siang. Diduga, Fajar tersetrum saat berada di kolam.
Saat kejadian tidak ada aktivitas pembelajaran di sekolah lantaran masih dalam masa liburan akhir semester. Korban bersama teman-temannya hari itu menggelar rapat berkaitan dengan kegiatan OSIS di sekolah tersebut yang direncanakan 25 Juli 2024.
Fajar merupakan ketua OSIS SMAN 1 Cawas dan bakal duduk di bangku kelas 12 pada tahun ajaran 2024/2025. Selain menjadi ketua OSIS, Fajar pernah menjadi anggota Paskibra Kecamatan Cawas.
Orang tua korban sudah menyatakan ikhlas dan menerima kejadian yang dialami Fajar hingga meninggal dunia sebagai musibah. Keluarga menghendaki tak membawa peristiwa itu ke proses hukum.
Kapolsek Cawas, AKP Umar Mustofa, menjelaskan penyebab korban hingga meninggal dunia akibat tersetrum masih didalami. Umar mengatakan sudah ada pemeriksaan terhadap enam orang yang ada di lokasi saat kejadian.
“Termasuk nanti kami akan memeriksa lagi satu orang [teman korban] yang dibawa ke rumah sakit [ikut tersetrum saat mencoba menyelamatkan korban],” kata Umar saat ditemui wartawan di Polsek Cawas, Selasa (9/7/2024).
Hasil klarifikasi sementara dari teman-teman korban, Umar menjelaskan korban sempat bercanda seusai diceburkan teman-temannya ke kolam. Teman korban berani menceburkan ke kolam lantaran mengetahui korban bisa berenang. Kedalaman kolam sekitar 1,75 meter.
Saat berusaha naik dari kolam, korban memegang kabel yang terbungkus pipa untuk pompa.
“Saat pipa yang di dalamnya ada kabel itu tertarik, yang dirasakan korban kram. Kemudian temannya berusaha menolong. Satu orang masuk ke kolam dan kemudian kondisinya agak lemas. Sementara satu temannya bisa naik dan mematikan listrik. Setelah listrik dimatikan itu korban bisa dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit,” kata Umar.
Saat dibawa ke rumah sakit, Fajar sudah dinyatakan meninggal dunia. Dimungkinkan, ketua OSIS itu meninggal dunia sebelum sampai Rumah Sakit Umum Islam Cawas yang jaraknya tidak jauh dari sekolah.
Sementara, satu temannya yang berusaha menolong ikut dilarikan ke rumah sakit lantaran merasakan sesak napas.
Atas kejadian itu, pengelola sekolah segera melakukan pembenahan total. Salah satunya perombakan total bagian kolam ikan.
“Harus ada pembenahan total. Setelah garis Polisi nanti diambil, harus ada perbaikan kolam. Jaringan listrik dibenahi berkoordinasi dengan PLN. Pagar pengamanan kolam lebih diperketat kemudian akan dipasang rambu-rambu yang tertulis di sana. Kami juga terbuka dengan saran dan masukan,” ungkap Kepala SMAN 1 Cawas Klaten, Arik Sulistyorini.
Arik menjelaskan peristiwa yang menimpa ketua OSIS di luar kuasa sekolah.
“Itu di luar kuasa kami. Kejadiannya semua tak terduga. Selama 20 tahun kolam itu ada di sekolah, tidak pernah terjadi apa-apa. Instalasi listrik juga seperti itu, pompa air juga seperti itu. Tidak pernah terjadi apa-apa. Perayaan ulang tahun juga enggak pernah kejadian seperti ini,” kata Arik.
Arik mengatakan SMAN 1 Cawas sudah menjadi sekolah ramah anak dan anti-bullying. Sosialisasi terkait gerakan itu diberikan ke siswa. Terkait perayaan ultah ketua OSIS yang berujung petaka, Arik menjelaskan dilakukan spontanitas oleh teman-teman korban dan tidak ada niatan membikin celaka.
“Kemarin itu spontanitas dari anak-anak merayakan ulang tahun [ketua OSIS], dipupuri tepung terus diceburin kolam. Iya murni spontanitas. Jadi ya mohon maaf kejadiannya seperti ini. Ini di luar kuasa pihak sekolah. Ini bukan berarti pihak sekolah cuci tangan, tidak. Hanya sekolah tidak menyangka kalau sampai terjadi seperti itu,” jelas Arik.
Arik berharap peristiwa serupa tak terjadi lagi. Tak hanya di SMAN 1 Cawas, dia berharap peristiwa itu tak terjadi di sekolah lain di seluruh Indonesia.
“Harapan kami semoga kejadian ini tidak terjadi di manapun di seluruh Indonesia. Perayaan-perayaan yang berakibat seperti ini, sudah tidak usah. Ulang tahun dimaknai dengan berdoa mendekatkan diri ke yang kuasa untuk ke depan instropeksi diri, apa yang akan diraih ke depan. Momen itu saja yang ditekankan ke anak-anak,” kata Arik.