Langganan

UKL/UPL pabrik plastik tidak dijalankan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 27 Desember 2011 - 21:30 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

SUKOHARJO--Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sukoharjo menegaskan proses pengolahan limbah di PT Bima Plasindo di Dukuh Pinggir, Desa Telukan, Grogol, tidak sesuai dengan dokumen usaha pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan (UKL/UPL).

Kasubbid Pengendalian Limbah Padat, Udara, dan Bahan Beracun Berbahaya BLH Kabupaten Sukoharjo, Hartanto, menyatakan telah mengecek langsung lokasi pembuangan limbah dari PT Bima Plasindo di Dukuh Pinggir, Selasa (27/12/2011). Dia mengatakan dari survei lokasi diketahui limbah yang dibuang ke areal terbuka di belakang pabrik tidak diproses lebih dulu melalui instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Advertisement

“Izin HO (gangguan lingkungan) dan dokumen UKL/UPL sebenarnya lengkap dimiliki perusahaan. Tetapi dalam kasus limbah di Dukuh Pinggir UKL/UPL tidak dijalankan sebagaimana mestinya, seharusnya ada sarana IPAL,” ungkapnya kepada Esposin di Kantor BLH Kabupaten Sukoharjo, Selasa siang.

Hartanto juga menegaskan areal yang dimanfaatkan pabrik sebagai tempat penampungan limbah harus secepatnya dibersihkan karena statusnya bukan tempat pembuangan akhir (TPA). Selain limbah, kata dia, persoalan yang dikeluhkan warga dan harus diperhatikan perusahaan adalah bau busuk dan suara bising.

Camat Grogol, Agustinus Setyono, juga meminta agar limbah yang sekarang menumpuk di areal terbuka di belakang kompleks PT Bima Plasindo secepatnya dibuang dari lokasi yang sekarang. Selain itu pihak perusahaan diimbau menindaklanjuti persoalan suara bising dan bau tak sedap yang mengganggu warga.

Advertisement

“Kami berharap secepatnya ada tindakan riil dalam pekan ini juga. Tadi sudah disampaikan warga kepada perusahaan, termasuk limbah yang ada dibuang dari lokasi yang sekarang,” tegasnya terpisah.

Manjer HRD PT Bima Plasindo, Utomo Indratmojo, mengakui adanya permasalahan limbah pabrik dari perusahaannya. Namun dia mengatakan hal itu lebih karena kurangnya komunikasi antara warga dan perusahaan. Utomo juga menegaskan perusahaan berkesanggupan untuk menyelesaikan persoalan limbah yang saat ini dikeluhkan warga, juga dengan bau tidak sedap dan suara bising mesin produksi.

(try)

Advertisement
Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif