by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Sabtu, 1 Januari 2022 - 19:57 WIB
Esposin, KLATEN — Proyek pembangunan jembatan gantung Girpasang di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten kini memasuki tahap finishing. Jembatan itu dibangun untuk memudahkan mobilitas warga Girpasang dan bisa memangkas waktu tempuh mereka yang selama ini melintasi jalan setapak di tepian jurang.
Karena lokasinya yang menyatukan dua bukit yang dipisang jurang dalam, jembatan gantung Girpasang terlihat begitu eksotis. Melewati jembatan ini juga bukan hal yang mudah, terutama bagi yang takut ketinggian. Ini seperti uji nyali.
Jembatan gantung Girpasang terbentang di atas jurang yang memisahkan Dukuh Girpasang dengan Dukuh Ngringin. Jembatan ini mulai dibangun pada Agustus 2021. Jembatan gantung itu membentang sepanjang 120 meter dan berada di ketinggian sekitar 150 meter dari dasar jurang. Lebar jembatan ini 1,8 meter dengan tinggi pagar dilengkapi jaring hampir 2 meter. Tower penahan beban atau pylon jembatan tingginya 12 meter.
Baca Juga: Unik, Hanya Ada Makam Khusus Bayi di Girpasang
Pembangunan jembatan gantung Girpasang didanai pemerintah pusat melalui APBN. Proyek pembangunan jembatan itu satu paket dengan jembatan Pareyan di Semarang. Total nilai kontrak proyek pembangunan kedua jembatan itu Rp5,89 miliar.Jembatan gantung Girpasang bakal menjadi jembatan gantung berlokasi paling tinggi di Klaten. Jembatan itu menjadi akses warga Girpasang yang tinggal di punggung bukit yang berjarak sekitar 5 km dari puncak Gunung Merapi. Girpasang berada di ketinggian sekitar 1.100-1.200 meter di atas permukaan laut (Mdpl).
Pembantu Pengawas Lapangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Pajar Suryanto, mengatakan proyek pembangunan jembatan gantung saat ini tinggal pengecekan ulang. "Itu juga perlu ketelitian agar lebih nyaman dan aman. Finishing itu seperti dicek ulang bautnya sekaligus antisipasi kalau masih ada yang kurang. Semua sudah sesuai atau belum," kata Pajar saat ditemui Esposin di Tegalmulyo, Sabtu (1/1/2022).
Baca Juga: Masyarakat Girpasang Hanya Ingin Punya Makam Khusus Bayi, Ini Alasannya
Kemen PUPR segera menerbitkan aturan terkait keamanan jembatan gantung Girpasang. Salah satunya terkait kapasitas maksimal. Aturan itu bakal diperkuat pemerintah desa dengan membuat peraturan desa.
"Tadi saat uji coba ada yang takut melintas. Mungkin karena takut ketinggian atau dipengaruhi faktor kesehatan. Ini nanti juga bisa menjadi masukan ke kepala desa. Soal jembatan bergoyang, semua jembatan gantung itu pasti goyang. Tetapi semua sudah diperhitungkan agar jembatan ini tetap aman ketika dilewati. Semoga jembatan ini bisa menjadi ikon Klaten," urai dia.
Baca Juga: Tahun Depan, Menuju Girpasang Klaten Bisa Lewat Jembatan Gantung
Selain jalan kaki, jembatan itu bisa dilewati sepeda motor. Namun, akses sepeda motor melewati jembatan gantung itu hanya dkhususkan bagi warga Girpasang sesuai tujuan pembangunan jembatan itu yakni untuk memudahkan akses warga Girpasang.Sementara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani, takjub dengan jembatan gantung Girpasang seusai melakukan uji coba di bersama rombongan pejabat Pemkab Klaten, Sabtu siang. Secara spontan dia menamakan jembatan itu sebagai jembatan merah Girpasang. Hal itu berdasarkan pylon jembatan gantung berwarna merah.
"Ternyata konstruksinya warna merah. Keren sekali," kata dia.
Dukuh Girpasang merupakan perkampungan terisolasi di lereng Merapi yang sejak dulu terpisahkan jurang dengan perkampungan lainnya di Tegalmulyo. Kampung itu dihuni 12 keluarga terdiri dari sekitar 34 jiwa.