by Ponco Suseno - Espos.id Solopos - Rabu, 10 Februari 2021 - 16:05 WIB
Esposin, KLATEN -- Tebing setinggi 10 meter di area galian C di Mojoduwur, Desa Beteng, Kecamatan Jatinom, Klaten, longsor pada Selasa (9/2/2021) pukul 09.30 WIB. Material longsoran menimpa dua truk galian C di bawahnya hingga rusak parah.
Untuk bisa mencapai lokasi longsor, warga harus melewati Gemampir, Kecamatan Karangnongko. Evakuasi truk yang tertimpa baru selesai sehari setelah kejadian, Rabu (10/2/2021). Selain dua truk tadi, terdapat sejumlah truk lain yang berada tak jauh dari lokasi kejadian yang ikut terdampak.
Evakuasi melibatkan sejumlah warga menggunakan satu unit backhoe. Proses evakuasi juga disaksikan seperti Camat Jatinom, Wahyuni Sri Rahayu; Kapolsek Jatinom, AKP Prawito; Kades Beteng, Prapto Sugiyarto; Kapolsek Karangnongko, AKP Kanang Asiyanto; dan sejumlah prajurit TNI.
Baca juga: Dikeruk 7 Meter Hingga Undang Orang Pintar, 3 Luweng di Pracimantoro Wonogiri Belum Juga Ditemukan
"Longsor terjadi kemarin. Sekitar 09.30 WIB. Setelah longsor turun hujan lebat dan banjir. Di bawah tebing 10 meter itu kan jurang. Saat hujan, airnya jadi tak bisa mengalir karena aliran kali di bawah jurang tertutup tanah longsoran . Ini yang mengakibatkan truk-truk lain terhanyut banjir. Total truk saya yang rusak ada 11 truk. Rata-rata kerugian material senilai Rp5 juta per truk," kata salah seorang pengusaha tambang pasir di Desa Beteng, Sriyono, saat ditemui wartawan di lokasi longsor, Rabu.
Camat Jatinom, Wahyuni Sri Rahayu, mengatakan tak ada korban jiwa atau pun korban luka dalam kejadian kemarin. "Curah hujan memang tinggi. Tebingnya longsor. Ini tadi, satu truk sudah dapat dikeluarkan dari lokasi longsor," ujarnya.
Baca juga: Kronologi Guru Ngaji di Sragen Cabuli 2 Murid di Musala: Malam-Malam Minta Nananina
Kades Beteng, Prapto Sugiyarto, mengatakan longsor ini baru kali pertama terjadi di daerahnya. Ia mengimbau kepada seluruh penambang agar menghentikan sementara aktivitas di lokasi penambangan mengingat curah hujan masih tinggi. "Semua sudah kami imbau untuk berhenti sementara, baik yang tambang manual atau pun pakai alat," katanya.