Langganan

Talut Kali Jenes Pasar Kliwon Solo Mengkhawatirkan, Sebagian Sudah Ambrol - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Wahyu Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 17 November 2020 - 14:45 WIB

ESPOS.ID - Kondisi talut di wilayah Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, yang ambrol pada Minggu (17/11/2020) petang. (Solopos/Nicolous Irawan)

Esposin, SOLO -- Kondisi talut Kali Jenes wilayah Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, mengkhawatirkan. Pada Minggu (15/11/2020), talut sepanjang tiga meter di wilayah itu ambrol akibat gerusan air saat hujan deras.

Talut ambrol itu masuk wilayah RT 001/ RW 003 Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menanggulangi hal itu dengan memasang karung pasir atau sand bag.

Advertisement

RSUD Karanganyar Pakai Rapid Test Antigen Untuk Deteksi Covid-19 Mulai Pekan Depan, Ini Kelebihannya

Warga setempat, Tarmi, 63, mengatakan hujan deras membuat aliran Kali Jenes, Solo, meluap dan membuat talut yang berjarak dua meter dari rumah warga ambrol. Kondisi talut sudah rusak dan berlubang akibat kikisan air.

Advertisement

Warga setempat, Tarmi, 63, mengatakan hujan deras membuat aliran Kali Jenes, Solo, meluap dan membuat talut yang berjarak dua meter dari rumah warga ambrol. Kondisi talut sudah rusak dan berlubang akibat kikisan air.

“Air sungai peres terus sempat masuk rumah warga. Ada suara bruk kami lihat talut sudah ambrol,” katanya kepada Esposin, Senin (16/11/2020).

Petani Karanganyar Dilarang Basmi Tikus Pakai Jebakan Berlistrik, Ini Saran POPT

Advertisement

Beat Tabrak Truk di Jalan Solo-Semarang Boyolali, 2 Orang Meninggal

Pengamat Sungai Pepe Solo, Tavip Jaka Susilo, mengaku mendapatkan laporan dari warga setempat terkait talut Kali Jenes yang ambrol pada Minggu petang.

Ia kemudian melaporkan ke BBWSBS yang akan menindaklanjuti memasang 250 sand bag mulai Senin sore.

Advertisement

Update Covid-19 Sukoharjo: Positif Tambah 49 Kasus, Klaster Keluarga Mendominasi

“Tindak lanjutnya untuk penanggulangan darurat akan kami pasang sand bag. Untuk upaya jangka panjang kami belum tahu,” paparnya.

Ia menjelaskan kondisi talut yang merupakan bangunan lama sudah rusak akibat kikisan air sungai. Jenis air yang tercampur limbah rumah tangga dan limbah industri batik membuat talut yang sudah rusak mudah longsor.

Advertisement

Gibran & Bagyo Ngobrol Brand Solo the Spirit of Java, Mau Dibawa ke Mana?

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif