by Nimatul Faizah - Espos.id Solopos - Senin, 8 April 2024 - 16:58 WIB
Esposin, BOYOLALI -- Arus mudik di Terminal Boyolali pada Lebaran 2024 ini cenderung sepi. Tidak ada lonjakan jumlah penumpang turun kecuali dari bus mudik gratis yang disediakan berbagai lembaga.
Koordinator Terminal Penggung Boyolali, Warsiti, menjelaskan suasana mudik di Terminal Boyolali termasuk sepi, sama seperti hari biasa. “Ada peningkatan karena ada program mudik gratis yang diikuti masyarakat dan turun di sini,” jelasnya saat berbincang dengan Esposin, Senin (8/4/2024).
Warsiti menyampaikan penyebab terminal sepi saat mudik kemungkinan karena banyak orang yang menggunakan mobil atau kendaraan pribadi. Ada pula yang mengikuti program mudik gratis.
Selain itu, ia memperkirakan ada masyarakat yang sudah pulang saat musim sadranan sehingga tidak kembali saat Lebaran. Ia mengingat masih merasakan arus mudik saat Lebaran di Terminal Boyolali sebelum Covid-19 melanda.
Selain itu, ia memperkirakan ada masyarakat yang sudah pulang saat musim sadranan sehingga tidak kembali saat Lebaran. Ia mengingat masih merasakan arus mudik saat Lebaran di Terminal Boyolali sebelum Covid-19 melanda.
Saat itu, semua bus diarahkan masuk ke dalam terminal. Lalu, pada pandemi Covid-19 tidak semua bus bisa masuk untuk menghindari kerumunan. Kebiasaan tersebut berlanjut hingga kini. “Untuk arus mudik puncaknya mungkin pada 6 dan 7 April, karena ada program mudik gratis dengan jumlah yang banyak,” jelas dia.
Warsiti menjelaskan gelombang mudik gratis tiba ke Terminal Boyolali sejak 4 April 2024 dengan empat bus dan 42 penumpang. Kemudian pada 5 April 2024 datang lima bus dengan 58 orang turun.
“Untuk arus balik, setahu saya di agen sudah ada pemesanan. Namun, mereka balik tidak bisa bersamaan, ada yang balik awal, ada yang akhir,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, tiket bus untuk arus balik Lebaran 2024 jurusan Boyolali-Jakarta sebagian sudah habis dipesan. Harga tiket bus arus balik bakal naik per 10 April 2024.
Salah satu pengelola agen bus PO Agramas di Terminal Boyolali, Dwi, menjelaskan masyarakat mulai membeli tiket arus balik sebelum Ramadan dimulai. Mereka sengaja memesan tiket lebih awal untuk mengamankan kursi arus balik.
Para pemesan awal biasanya telah dikenal oleh agen. Dwi mengatakan para pemesan ada yang baru membayar uang muka senilai harga tiket normal Rp250.000 tapi ada pula yang sudah lunas.
“Tarif sampai 9 April masih normal Rp250.000, tapi mulai tanggal 10 April mulai ada kenaikan. Pemesannya sudah banyak, ada yang sebagian saya minta lunasi karena harga naik kan,” kata dia saat berbincang dengan Esposin di Terminal Boyolali, Senin.
Salah satu warga Tlatar, Boyolali, Singgih, mengaku buru-buru membeli tiket bus arus balik sebelum kehabisan. Sebelumnya ia mudik dari Bogor menuju Boyolali dengan naik sepeda motor. Singgih sengaja mudik dengan naik motor karena kendaraan tersebut akan digunakan keluarganya.
“Saya dari Bogor Sabtu sore sampai Boyolali baru Minggu pagi. Senin ini langsung beli [tiket bus] karena takut kehabisan. Kalau masalah takut harga naik menurut saya wajar kalau Lebaran tiket bus harganya naik, kan juga nanti dia balik dalam keadaan kosong. Hitung-hitung ongkos bensin busnya balik ke Jawa,” kata dia.