by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Minggu, 11 Juni 2023 - 16:47 WIB
Esposin, SOLO--UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo membuka pendaftaran pemotongan hewan kurban pada Iduladha 2023. Sejumlah takmir masjid sudah mendaftar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo Eko Nugroho Isbandijarso mengatakan pelayanan UPTD RPH Solo untuk memotong hewan kurban merupakan rutinitas setiap tahun.
“Sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Nanti pengurus masjid yang tidak bisa memotong di lokasi bisa menggunakan RPH. Kami sudah banyak mendaftar,” kata dia dihubungi Esposin, Minggu (11/6/2023) siang.
Menurut dia, petugas UPTD RPH melayani pendaftaran dan mengatur jadwal antrean pemotongan hewan kurban sesuai pendaftaran. UPTD RPH Solo tidak memungut retribusi kepada panitia kurban atau takmir masjid pada Iduladha 2023.
Menurut dia, petugas UPTD RPH melayani pendaftaran dan mengatur jadwal antrean pemotongan hewan kurban sesuai pendaftaran. UPTD RPH Solo tidak memungut retribusi kepada panitia kurban atau takmir masjid pada Iduladha 2023.
“Cuma untuk biaya pemotongan tetap ada untuk yang memotong itu. Panitia langsung bayar ke petugas potongnya [tanpa melalui UPTD RPH atau Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo]” jelas dia.
Eko mengatakan kapasitas pemotongan UPTD RPH Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo lebih kurang 50 ekor sapi per hari. UPTD RPH Solo akan memberikan layanan mulai 28 Juni 2023 sampai Hari Tasyrik.
Jumlah kebutuhan hewan kurban itu sesuai jumlah hewan kurban di Kota Solo pada iduladha 2022 yang dicatat Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo. Jumlah hewan kurban di Kota Solo fluktuatif.
“Tahun lalu ada wabah PMK [penyakit mulut dan kuku], sekarang mereda, kemungkinan bisa naik bisa naik lagi,” kata Eko.
Menurut dia, takmir masjid di Kota Solo kebanyakan mendapatkan pasokan hewan kurban dari wilayah sekitar di Soloraya. Takmir masjid juga bisa membeli hewan kurban dari luar daerah yang dijual pedagang di lima kecamatan di Kota Solo.
“Di beberapa tempat mengadakan penjualan di lokasi. Biasanya langsung tanpa pemberitahuan namun kami memantau kesehatan hewan di lima kecamatan. Kalau masih ada tempat luas para pedagang melakukan penjualan di situ,” jelasnya.