by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Rabu, 17 Februari 2021 - 16:45 WIB
Esposin, KLATEN – Sebanyak 12 sumur warga di Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, ambles. Kepala Desa Jungkare, Wakhid Muhsin, mengatakan ada sekitar 12 sumur yang ambles.
Dari belasan sumur itu, ada delapan sumur yang sudah benar-benar ambles. Sementara, empat sumur menunjukkan gejala ambles dengan kerap terdengar suara dentuman ketika tanah pada dinding sumur longsor.
“Rata-rata sumur ambles 7 meter. Ada yang ambles 6 meter ada juga yang 8 meter,” kata dia kepada Esposin, Rabu (17/2/2021).
Belasan sumur yang ambles berada di dua wilayah RT yakni RT 010-011/RW 005, Dukuh/Desa Jungkare. Kedalaman amblesnya sumur beragam dari empat hingga tujuh meter.
Belasan sumur yang ambles berada di dua wilayah RT yakni RT 010-011/RW 005, Dukuh/Desa Jungkare. Kedalaman amblesnya sumur beragam dari empat hingga tujuh meter.
Baca juga: Cerita Pencarian Luweng Pracimantoro Wonogiri: Dilacak Dukun – Ketemu di Belakang Rumah Pak Dalang
Selain sumur, kamar mandi berukuran 2 meter x 3 meter yang berada di sebelah sumur rusak lantaran ikut ambles. Kini, kawasan sekitar sumur meninggalkan lubang mengaga yang cukup lebar.
Wasil menceritakan sumur beserta kamar mandinya ambles sekitar dua pekan lalu pada dini hari. “Suaranya saat ambles itu mak gruduk. Terus srumbungnya sumur itu masuk ke dalam [tanah],” kata Wasil saat ditemui wartawan di rumahnya, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: Mak Gruduk... 12 Sumur di Desa Jungkare Karanganom Klaten Ambles hingga 7 Meter
Wasil mengatakan sebelumnya tidak ada tanda-tanda sumur beserta kamar mandi ambles. Hanya saja, saban musim hujan tiba, tanah di dinding sumur kerap longsor, dan dikeruk saban kemarau tiba. Muka air sumur juga meningkat ketika musim hujan tiba dengan kenaikan sekitar 1,5 meter.
Kedalaman sumur milik keluarga Wasil sekitar 12 meter. Adapun struktur bangunan dari mulut sumur hingga empat meter berupa bangunan permanen berbahan susunan batu bata, dan sisanya hingga dasar sumur berupa tanah.
Sumur yang ambles membuat Wasil berserta keluarganya yang tinggal di tiga rumah kawasan Jungkare, Klaten itu kesulitan mendapatkan air bersih. Sementara waktu, mereka menumpang pasokan air bersih dari sumur tetangga dan dialirkan ke ketiga rumah.
Baca juga: Ada Bekas Luka & Jahitan di Tubuh TKW Sragen yang Diduga Bunuh Diri di Arab Saudi
Sumur lainnya yang ikut ambles adalah milik keluarga Tulus, 59, warga RT 010/RW 005, Dukuh Jungkare, Klaten. Sumur ini ambles pada Sabtu (13/2/2021) dini hari. Tanah di sumur yang berada pada belakang rumah Tulus ambles sekitar 7 meter.
Tulus juga menyampaikan sebelum sumur ambles, terdengar suara dentuman beberapa hari sebelumnya serta sesaat sebelum kejadian. Meski begitu, peristiwa itu tidak sampai merusakkan bangunan rumahnya.
“Tanah di dalam rumah juga ikut getar [saat sumur ambles], tetapi tanah di rumah tidak ikut ambles. Istri saya sempat saya ungsikan ke rumah mertua sebelum sumur ambles karena khawatir,” kata Tulus.
Baca juga: Diduga Malapraktik, Tangan Patah Bocah di Sukodono Sragen Malah Melepuh
Tulus menjelaskan sumur miliknya berdiameter 2 meter dengan total kedalaman 15 meter. Struktur bangunan berupa bis dari mulut sumur hingga kedalaman 4 meter. Sementara, sisanya sampai ke dasar sumur berupa struktur tanah bercampur pasir.
Istri Tulus, Tri Widayati, 58, mengatakan terdengar suara dentuman bersumber dari dalam sumur di Desa Jungkare, Klaten, dua hari sebelum ambles.
“Awalnya itu ada suara pyur kemudian mak jeblung. Setelah saya tengok ternyata air sumur beriak dan keruh dari sebelumnya bening,” urai dia.
Baca juga: 5 Fakta Luweng di Pracimantoro Wonogiri: Tempat Buang Mayat – Hilang Dicari Dukun
Widayati mengatakan suara dentuman itu kembali berulang sesaat sebelum sumur ambles. Dia menjelaskan pada Jumat (15/2/2021) sore, hujan lebat mengguyur wilayah Jungkare. Dia menduga sumur itu ambles karena hujan deras yang mengguyur Desa Jungkare, Klaten, hingga membuat struktur tanah di dalamnya labil.
“Ya jelas sampai saat ini masih trauma. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sementara ini menumpang air dari sumur tetangga,” jelas dia.
Wakhid menjelaskan fenomena itu baru kali pertama terjadi. Dia memperkirakan peristiwa itu terjadi lantaran intensitas hujan tinggi membuat tanah di dalam sumur labil dan mudah longsor.