by Indah Septiyaning Wardani - Espos.id Solopos - Senin, 11 April 2022 - 11:15 WIB
Esposin, KARANGANYAR -- Petani di wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah agaknya bisa sumringah dan nyicil ayem mempersiapkan Lebaran 2022.
Sebab, hasil panen pada Musim Tanam (MT) I tahun ini menggembirakan. Selain itu, harga gabah di atas harga pembelian pemerintah (HPP) Rp4.100 per kilogram (kg). Kasi Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar, Budi Sutrisno, mengatakan hasil panen padi MT I laku di atas HPP.
Baca Juga : Pak/Bu Tani Punya Masalah? Jaksa Karanganyar Siap Turun ke Sawah
Berdasarkan pendataan hampir semua lahan sawah milik petani di 17 kecamatan selesai dipanen MT I. Dari prediksi luas panen se-Kabupaten Karanganyar sekitar 19.500 hektare (ha), tersisa 1.700 ha yang belum panen. Lahan tersebut tersebar di 3 kecamatan, meliputi Tasikmadu, Jaten, dan Kebakkkramat. “Tersisa hanya di sentra produksi milik pemerintah di Tasikmadu, Jaten, dan Kebakkramat,” kata dia, Senin (11/4/2022).
Berdasarkan pendataan hampir semua lahan sawah milik petani di 17 kecamatan selesai dipanen MT I. Dari prediksi luas panen se-Kabupaten Karanganyar sekitar 19.500 hektare (ha), tersisa 1.700 ha yang belum panen. Lahan tersebut tersebar di 3 kecamatan, meliputi Tasikmadu, Jaten, dan Kebakkkramat. “Tersisa hanya di sentra produksi milik pemerintah di Tasikmadu, Jaten, dan Kebakkramat,” kata dia, Senin (11/4/2022).
Dia mengklaim hasil panen padi kali ini sangat baik. Kondisinya menggembirakan bagi para petani. Dari penyisirian di lapangan, petugas Dispertan PP mendapati harga gabah kering panen (GKP) di atas HPP Rp4.100 per kilogram (kg).
Baca Juga : Gabah Hasil Panen Petani Kebakkramat dan Jaten Diincar Bakul Pantura
Dikatakan hasil panen padi jauh lebih baik dibanding MT I tahun lalu. Saat itu, petani menangis karena kondisi panen tak memuaskan. Menurutnya, curah hujan tinggi pada tahun lalu membuat kualitas gabah kurang bagus. Salah satunya, kandungan air berlebih. Hal ini mengakibatkan harga gabah jatuh.
Baca Juga : Hasil Panen Anjlok, Petani dan Aparat di Sragen Geropyokan Tikus
Kepala Dispertan PP Karanganyar, Siti Maesyaroch, mengatakan panen raya padi dinilai mampu memberikan jaminan pemenuhan stok pangan dan pengendalian harga di pasaran. “Panen padi sudah berjalan. Puncaknya panen raya terjadi pada April ini,” ungkap dia.
Dia mengatakan terjadi peningkatan secara signifikan hasil panen padi. Dengan stok beras yang melimpah, lanjut dia, otomatis akan berdampak pada harga beras stabil di pasaran. Selain itu, hasil panen juga dinilai mampu dimaksikalkan untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal warga Karanganyar hingga Lebaran nanti. “Panen padi rata-rata petani per hektare menghasilkan tujuh ton beras. Jadi sangat melimpah,” tutur dia.
Baca Juga : Harga Gabah di Tingkat Petani Naik, NTP Agustus Meningkat
Siti menghitung kebutuhan konsumsi beras per orang per tahun di Karanganyar mencapai 86 kilogram. Sementara itu, produktivitas padi per hektare sekitar tujuh ton beras. Pada MT I, petani Karanganyar bercocok tanam di lahan seluas 22.000 hektare. Dalam setahun, petani bisa melakukan empat kali panen. “Petani sudah mulai tanam di MT II. Jadi cadangan beras aman,” ujar dia.
Kepala Dusun (Kadus) Songgorunggi, Desa Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Ismail Soleh, mengatakan petani di wilayahnya bisa nyicil anyem untuk Lebaran 2022. Petani di wilayahnya sudah mulai panen dan harga gabah di atas HPP. “Para petani padi merasa lega jerih payahnya terbayar lunas dengan harga gabah melebihi HPP. Lebaran aman,” kata dia.