Langganan

Suka Cita Warga Kemalang Bisa Diterima di Kelas Jauh SMAN 1 Karangnongko Klaten - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 26 Juli 2024 - 17:03 WIB

ESPOS.ID - Kades Tlogowatu, Suprat Widoyo, berusaha menenangkan warga dan orang tua calon siswa kelas jauh SMAN 1 Karangnongko dalam pertemuan dengan perwakilan Dinas Pendidikan Jawa Tengah di Balai Desa Tlogowatu, Kemalang, Klaten, Jumat (26/7/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Esposin, KLATEN -- Seluruh pendaftar kelas jauh atau kampus 2 SMAN 1 Karangnongko di Desa Tlogowatu, Kemalang, Klaten, akhirnya diterima pada tahun ajaran 2024/2025 meski jumlahnya melebihi kuota yang ditetapkan.

Keputusan yang disampaikan perwakilan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jateng itu langsung disambut suka cita warga dan orang tua pendaftar yang serempak bersorak begitu mendengar keputusan tersebut.

Advertisement

Sebelumnya warga sempat khawatir sebagian besar pendaftar tak bisa diterima di sekolah negeri tersebut lantaran kuota penerimaan siswa kelas jauh itu hanya dibatasi satu rombongan belajar (rombel) atau sekitar 36 siswa.

Keputusan bahwa seluruh pendaftar yang jumlahnya 130 anak itu diterima dibacakan perwakilan Disdik Jateng saat diskusi dan sosialisasi yang dihadiri orang tua dan calon siswa kelas jauh SMAN 1 Karangnongko di Kantor Desa Tlogowatu, Kemalang, Klaten, Jumat (26/7/2024).

Advertisement

Keputusan bahwa seluruh pendaftar yang jumlahnya 130 anak itu diterima dibacakan perwakilan Disdik Jateng saat diskusi dan sosialisasi yang dihadiri orang tua dan calon siswa kelas jauh SMAN 1 Karangnongko di Kantor Desa Tlogowatu, Kemalang, Klaten, Jumat (26/7/2024).

“Disepakati bahwa peserta didik baru sebanyak 130 CPD [calon peserta didik] diterima di kelas jauh,” kata Kabid Pembinaan SMA Disdik Jateng, Kustrisaptono, membacakan berita acara kesepakatan bersama.

Raut wajah warga yang sempat tegang berubah semringah mendengar pengumuman itu. Bahkan, ada yang mengucap syukur, mengangkat kedua jempol tangan, hingga berebut memeluk Kades Tlogowatu yang memperjuangkan agar jumlah rombel kelas jauh bisa ditambah serta segera didirikan SMA negeri di Kecamatan Kemalang.

Advertisement

Sebelumnya, jumlah pendaftar kelas jauh SMAN 1 Karangnongko di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Klaten, yang tahun ini memasuki angkatan ketiga membeludak dari kuota. Total ada 121 orang yang mendaftar saat pendaftaran dibuka pada Selasa-Rabu (16-17/7/2024).

Jumlah itu belum termasuk calon siswa yang sebelumnya mendaftar langsung ke SMAN 1 Karangnongko. Sementara kuota yang dibuka hanya satu rombel atau sekitar 36 siswa. Hal itu membuat orang tua serta calon siswa khawatir anak mereka tak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA negeri.

Kelas jauh bagi mereka menjadi solusi terakhir untuk melanjutkan pendidikan di sekolah negeri. Jika harus melanjutkan kedi sekolah swasta, mereka kesulitan pembiayaan. Alhasil, pengumuman PPDB kelas jauh ditunda hingga Senin (29/7/2024).

Advertisement

Sementara itu, untuk mengakomodasi agar seluruh siswa bisa diterima, Bupati Klaten, Sri Mulyani, menyurati Disdik Jateng agar bisa menambah jumlah rombel bagi calon siswa baru kelas jauh SMAN 1 Karangnongko. Hingga akhirnya digelar pertemuan di Kantor Desa Tlogowatu, Jumat.

Pertemuan antara orang tua dan calon peserta didik baru kelas jauh dengan perwakilan Disdik Jateng sempat diwarnai keriuhan. Warga menggelar aksi di lokasi dengan memasang spanduk berisi keluh kesah mereka terkait sistem zonasi.

Warga terutama menyoroti ketiadaan SMA negeri di Kecamatan Kemalang terutama wilayah Tlogowatu serta Tegalmulyo yang membuat lulusan SMP setempat kesulitan diterima jika mendaftar melalui sistem zonasi.

Massa Sempat Emosi

Sekolah terdekat dengan wilayah itu yakni SMAN 1 Karangnongko. Itu pun jaraknya sekitar 12 km. Pertemuan antara orang tua dengan perwakilan Disdik Jateng itu awalnya berlangsung tenang.
Advertisement

Dalam penjelasannya, Bupati Klaten Sri Mulyani sempat merekomendasikan ke Disdik Provinsi Jateng agar jumlah rombel kelas jauh ditambah jadi tiga rombel. Namun, saat itu pejabat Disdik Jateng salah menyebut bupati dengan Bapak Bupati Klaten yang semestinya Ibu Bupati Klaten.

Hal itu memantik emosi warga. Massa sempat berusaha mendekati pejabat Disdik Jateng yang kemudian dihalau Polisi dan TNI di lokasi. Pejabat Disdik Jateng kemudian diarahkan ke dalam aula kantor desa.

Kades Tlogowatu, Suprat Widoyo, bahkan sempat naik ke meja untuk menenangkan massa agar bersabar menunggu hasil kesepakatan negosiasi ulang. Warga akhirnya bisa ditenangkan.

Namun, beberapa orang menggembosi ban mobil pejabat Disdik tersebut. Setelah hasil kesepakatan diumumkan, warga bersuka cita. Ban mobil yang sempat digembosi dipompa ulang oleh warga hingga terisi.

Salah satu tokoh masyarakat Tlogowatu, Marsudi, mengatakan warga menuntut agar semua pendaftar kelas jauh bisa diterima. “Karena kami mendengar ada pendaftar 121 orang tambah delapan yang diterima hanya 36 orang. Kami menuntut supaya adik-adik kami bisa diterima semua. Kalau aturan zonasi, kami semuanya tidak bisa sekolah negeri,” kata Marsudi.

Marsudi dan warga lainnya bersyukur akhirnya seluruh pendaftar bisa diterima. Ke depan dia berharap agar segera dibangunkan sekolah negeri setingkat SMA di Kecamatan Kemalang untuk memudahkan lulusan SMP sederajat dari kecamatan itu melanjutkan jenjang pendidikan.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif