by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Rabu, 10 November 2021 - 06:36 WIB
Esposin, KLATEN—Pemkab Klaten memiliki agenda rutin menggelar gerak jalan dari Monumen Markas Besar Komando Djawa (MBKD) di Desa Kepurun, Kecamatan Manisrenggo, hingga Monumen Juang 45 Klaten di Kecamatan Klaten Utara. Kegiatan itu digelar sebagai bentuk napak tilas perjuangan para pahlawan untuk mengusir para penjajah.
Gerak jalan diikuti puluhan hingga seratusan tim dari peserta umum serta pelajar. Jarak yang ditempuh sekitar 28 km. Namun, kegiatan tersebut tak digelar selama dua terakhir menyusul pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten, Sri Nugroho, mengatakan kegiatan gerak jalan tersebut sebagai bentuk napak tilas perjuangan para pahlawan. Monumen MBKD yang pernah menjadi markas para pejuang ketika ada Agresi Militer II pada 1948 silam. Sementara, kawasan Klaten Utara pernah menjadi medan pertempuran melawan penjajah.
Baca Juga: A.H. Nasution Berulang Kali Kunjungi Bekas Markas di Kepurun Klaten
Nugroho membenarkan selama dua tahun terakhir kegiatan gerak jalan termasuk kegiatan lainnya tak bisa digelar menyusul kondisi pandemi Covid-19. “Untuk tahun ini juga belum bisa menggelar event dalam skala besar karena pandemi Covid-19,” kata Nugroho kepada Esposin, Selasa (9/11/2021).
Jika bisa kembali digelar pada 2022, Disparbudpora Klaten berencana menggelar kegiatan gerak jalan itu diikuti peserta dari luar kota. Selama ini, kegiatan gerak jalan MBKD hingga Monumen Juang 45 Klaten hanya diikuti peserta lokal.
“Mimpi kami kalau tahun depan boleh menggelar event yang bisa mendatangkan orang banyak, ada inovasi kegiatan gerak jalan napak tilas perjuangan pahlawan ini bisa diikuti peserta dari Soloraya,” kata dia.
Baca Juga: Banyak Jati dan Cemara, Embung Bukit Krakitan Klaten Layak untuk Wisata
Salah satu Pengurus Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan (DHC BPK) 45 Klaten, Wahyudi Martono, mengatakan kegiatan gerak jalan tersebut tak terbatas pada kegiatan olahraga.
Lebih dari itu, kegiatan gerak jalan tersebut menjadi tempat untuk mengajak para peserta terutama pelajar bisa mengetahui nilai kejuangan para pahlawan dengan mendatangi tempat-tempat yang pernah menjadi tempat perjuangan melawan penjajah.
“Tetapi dua tahun ini tidak ada kegiatan tersebut,” kata dia.