by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Selasa, 18 Agustus 2020 - 15:12 WIB
Esposin, SRAGEN -- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Sragen meluncurkan aplikasi pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) berbasis daring, Selasa (18/8/2020).
Ada tiga aplikasi baru yang diluncurkan Dispendukcapil Sragen saat peresmian Gedung Pelayanan Adminduk hari ini. Tiga inovasi pelayanan itu salah satunya Pelayanan Administrari Kependudukan (Pandu) Online. Layanan ini semula berbasis Whatsapp sekarang sudah berbasis aplikasi khusus yang bisa diunduh di Play Store.
Inovasi lainnya adalah Sistem Antrean Online (Si Anton) untuk meminimalisasi antrena yang membeludak. Berikutnya, ada Pelayanan Antar Jemput Dokumen Adminduk (Pelanduk) yang dilakukan dengan menggandeng PT Pos Indonesia.
Tak Kuat Hirup Bau Limbah PT RUM, Warga Nguter Sukoharjo Pukul Kentungan Tanda Bahaya!
Kepala Dispendukcapil Sragen Haryatno Wahyu Lwiyanto bersama Sekretaris Dispendukcapil Sragen Wahana Wijayanto menyampaikan inovasi aplikasi Pelanduk itu sebenarnya sudah diujicoba pada 23 Maret lalu.
Selama lima bulan terakhir, Dispendukcapil Sragen mencatat sudah melakukan pelayanan daring terhadap 28.631 pemohon adminduk.
“Pelanduk ini merupakan sistem antar jemput dokumen adminduk model cash and delivery [COD]. Biayanya sampai Rp17.000/orang untuk antar dan jemput. Kalau untuk jemput saja cukup bayar Rp10.000/orang. Idealnya pelayanan itu gratis sebagai wujud kehadiran pemerintah tetapi sampai sekarang belum gratis dan masyarakat tidak keberatan dengan biaya itu,” ujar Wahana yang sering disapa Wawit itu saat berbincang dengan Esposin di sela-sela persiapan peluncuran inovasi baru, Selasa siang,
Kasus Pertama, Remaja 17 Tahun di Kartasura Sukoharjo Meninggal Positif Covid-19
Dengan mengisi aplikasi Si Anton, warga Sragen bisa langsung mendapatkan waktu mereka datang ke Dispendukcapil Sragen. Dengan ini layanan lebih singkat yakni hanya dalam durasi 5-7 menit per orang.
Antreannya pun, kata dia, dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas ruang pelayanan yang mencapai 120 orang. “Dengan sistem antrean online itu pelayanan tatap muka tetap bisa mentaati protokol kesehatan karean mengurangi kerumunan orang,” ujarnya.
Begini, Inspirasi Desain Interior dari Warna Hitam Putih
Sementara, untuk Pandu Online itu sebenarnya program pelayanan adminduk lama yang diperbarui sistemnya dari menggunakan Whatsapp bermigrasi ke sistem aplikasi Android. Lewat aplikasi ini Warga Sragen dipermudah mengurus adminduk.
“Ke depannya, biaya-biaya pada pelayanan adminduk ini bisa digratiskan oleh pemerintah pada periode mendatang,” harap Wahyu.