by Taufiq Sidik Prakoso Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Rabu, 13 Juni 2012 - 10:07 WIB
ESPOS.ID - SOLO KAMPUNG ART--Orkes keroncong Kuncara Nada dari Kalurahan Kepatihan Kulon saat tampil pada gelaran Solo Kampung Art 2011 di Monumen 45 Banjarsari, Solo, Sabtu (18/6/2011) malam. (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)
SOLO-Solo Kampung Art kembali digelar di Monumen 45, Banjarsari, Solo. Kali ini acara itu akan dihelat Sabtu-Selasa (16-19/6/2012). Gelaran tersebut merupakan ajang bertemunya berbagai kelompok kesenian serta sanggar seni yang tumbuh di kampung-kampung di wilayah Solo.
Ketua Panitia Solo Kampung Art 2012, Hanindawan, menuturkan gelaran Solo Kampung Art untuk kali ketiga ini bertema Kampungku Kebanggaanku. “Filosofi dari tema tersebut yakni agar para pelaku seni di kampung bisa terlibat dan peduli terhadap budaya yang ada di kampung masing-masing,” jelasnya dalam jumpa pers di Monumen 45, Solo, Selasa (12/6/2012).
Gelaran ini juga dimaksudkan untuk membentuk Kota Solo sebagai kota budaya yang berbasis dari kampung. “Di Solo itu kesenian banyak sekali seperti kerocong, wayang, hadrah, dan lain-lain. Gelaran ini juga untuk mengajak masing-masing kelompok untuk menampilkan keunikan kampung mereka. Kalau hal itu bisa dilakukan, Solo sebagai kota budaya akan semakin kuat. Saya akui untuk membentuk keunikan tersebut susah,” paparnya.
Selain berbagai pertunjukan, panitia juga mempersiapkan area bazar yang menampilkan berbagai kerajinan dari masing-masing kampung. “Di bazar tersebut pastinya ada ruang tersisa yang bakal digunakan untuk umum,” tambahnya.
Terkait dengan warga yang berkeinginan menyaksikan Solo Kampung Art 2012, Hanindawan memastikan acara tersebut dibuka secara gratis. “Masyarakat boleh menyaksikan ini secara gratis. Masyarakat silakan datang,” ujarnya.