by Muhammad Khamdi Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Jumat, 4 Januari 2013 - 20:20 WIB
SOLO -- Koordinator Taruna Siaga Bencana Kota Solo, Syahrir Rozie, mengatakan tingginya curah hujan belakangan ini tidak menyebabkan banjir di Kota Solo. Pihaknya menegaskan genangan air yang terjadi di sejumlah ruas jalan dan perkampungan di Kota Solo merupakan luapan air sementara dari anak Sungai Bengawan Solo.
“Volume air anak Sungai Bengawan Solo dan Kali Jenes mengalami kenaikan. Namun hanya sesaat. Setelah kami cek, aliran air sungai kembali normal,” papar Syahrir, saat dihubungi Esposin, Jumat (4/1/2013) petang.
Adanya curah hujan tinggi diakui Syahrir bisa menyebabkan genangan air di dataran rendah. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada warga agar tidak panik. “Setiap kali hujan deras, saya langsung kontak penjaga pintu air Jurug. Tujuannya untuk memastikan tentang volume ketinggian air. Jika ketinggian air mencapai 6-7 meter, statusnya siaga. Apabila ketinggian di bawah angka itu, berarti statusnya masih landai dan normal,” papar Syahrir.
Selain mengacu pada ketinggian pintu air Jurug, Jebres, pihaknya terus berkoordinasi dengan sejumlah penjaga pintu air di beberapa wilayah seperti Klaten, Boyolali, Karanganyar dan Wonogiri.
“Memang banjir tidak bisa diprediksi. Tapi ada patokan yang bisa diketahui oleh petugas. Sebagai contoh, apabila pintu air Waduk Gajah Mungkur dibuka satu, ketinggian volume air di Kota Solo mencapai 6 meter. Jika dibuka dua pintu, ketinggian air mencapai 7-8 meter. Setelah mengetahui itu, kami bekerjasama dengan tim SAR dari berbagai lembaga untuk segera melakukan evakuasi. Yang pasti, komunikasi tidak pernah putus,” jelasnya.