Esposin, SUKOHARJO-Kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SMPN 2 Sukoharjo digelar selama tiga hari mulai 22 Juli-24 Juli. Selain orientasi lingkungan sekolah, MPLS diisi dengan beragam kegiatan seperti pengenalan kegiatan ekstrakurikuler dan menggali potensi bakat masing-masing siswa.
Kepala SMPN 2 Sukoharjo Sriyono mengatakan esensi MPLS adalah membantu peserta didik baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Serta mengembangkan interaksi positif antarsiswa dengan warga sekolah. Para peserta didik baru bisa mengenali potensi diri dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Selain itu, MPLS di sekolah dikemas dalam kegiatan yang menyenangkan dan interaktif. Panitia akan memandu sekaligus membimbing agar para peserta didik baru tidak merasa bosan saat mengikuti MPLS selama tiga hari di sekolah.
"Kegiatan diarahkan untuk menggali potensi dan bakat peserta didik baru. Tidak ada perpeloncoan justru menyenangkan dan senang. Sehingga muncul motivasi dan semangat dari peserta didik baru," ujar dia kepada Esposin, Senin (22/7/2024).
Dalam kegiatan MPLS, para murid SMPN 2 Sukoharjo diminta membawa bekal makanan dan minuman. Saat penutupan acara ada gelar kegiatan ekstrakurikuler.
“Ada juga makan bekal bersama agar para siswa kelas VII lebih akrab dengan teman satu kelas. Kemudian nanti saat penutupan MPLS ada gelar ekstrakurikuler. Misalnya, paskibraka, pramuka atau ekstrakurikuler olahraga,” ujar Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMPN 2 Sukoharjo, Sumaryani.
Sementara itu, sebanyak 18 SMP negeri di Sukoharjo masih kekurangan murid pada tahun ajaran 2024/2025. SMPN 2 Polokarto menjadi sekolah dengan kekurangan siswa terbanyak, yakni 90 orang.
Sebelumnya, ada 20 sekolah negeri yang masih kekurangan siswa saat pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025. Sekolah negeri yang masih kekurangan siswa diperbolehkan melaksanakan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara offline hingga daya tampung sekolah terpenuhi.
Pejabat Fungsional Pengembang Kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Sulis Budi Wijoyo, mengatakan telah mendata sekolah negeri yang masih kekurangan siswa pada hari pertama masuk ajaran baru. Sebagian besar sekolah yang kekurangan siswa didominasi di wilayah pinggiran.
“Dari 20 sekolah negeri yang melaksanakan PPDB secara offline, masih 18 sekolah negeri yang kekurangan siswa pada tahun ajaran baru,” kata dia, Senin (22/7/2024).
Menurut Sulis, 18 sekolah negeri yang masih kekurangan murid di antaranya SMPN 6 Sukoharjo, SMPN 2 Bendosari, SMPN 3 Bendosari, SMPN 1 Bulu, SMPN 2 Bulu, SMPN 3 Bulu, SMPN 2 Grogol, SMPN 3 Grogol, SMPN 2 Nguter, SMPN 3 Nguter dan SMPN 4 Nguter.
Kemudian, SMPN 3 Tawangsari, SMPN 4 Tawangsari, SMPN 1 Weru, SMPN 2 Weru, SMPN 3 Weru, SMPN 2 Polokarto, dan SMPN 4 Polokarto. “Paling banyak di SMPN 2 Polokarto yakni 90 orang. Kemudian, SMPN 3 Grogol sebanyak 85 orang, dan SMPN 2 Bendosari sebanyak 74 orang,” ujar dia.
Ditanya soal sekolah swasta yang masih kekurangan siswa, Sulis menyampaikan ada beberapa sekolah swasta yang masih kekurangan siswa. Di antaranya, SMP Al Islam Gatak, SMP Muhammadiyah 1 Kartasura, SMP Muhammadiyah 1 Gatak, SMP Muhammadiyah Mojolaban, SMP Prawira Marta Kartasura, SMP Widya Wacana Kartasura, dan SMP Islam Terpadu Al Madinah Kartasura.