Langganan

Sepi Pemudik, Omzet Pedagang Bunga Tabur di Solo Anjlok hingga 60% - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Wahyu Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 24 Mei 2020 - 12:10 WIB

ESPOS.ID - Aktivitas jual beli bunga tabur di Jl. Honggowongso, Solo, Minggu (24/5/2020). Menurut pedagang, penjualan bunga tabur mengalami penurunan yang cukup signifikan pada Lebaran 2020 dampak dari tidak diperbolehkan mudik selama pandemi Covid-19. (Espos/Nicolous Irawan)

Esposin, SOLO -- Omzet pedagang bunga tabur di Solo anjlok dibandingkan dengan omzet tahun lalu. Pedagang menjual murah bunga tabur karena stok bunga melimpah, Minggu (24/5/2020).

Pantauan Esposin, Minggu, pedagang menggelar lapak di tepi Jl Hongowongso, Solo, sejak pagi. Mereka melakukan pembatasan fisik antarpedagang selama menjajakan bunga tabur. Sejumlah pembeli lokal atau dari Kota Solo hilir mudik membeli bunga tabur.

Advertisement

Salah satu pedagang, Mulyani, 49 menjelaskan para pedagang mendapatkan keuntungan maksimal memasuki Bulan Puasa dan jelang Lebaran karena banyak pemudik membeli bunga tabur.

10 Berita Terpopuler: Bocah 13 Tahun di Klaten Positif Covid-19

Namun, pandemi virus corona yang berdampak kepada larangan mudik membuat omzet pedagang turun signifikan dibandingkan dengan Lebaran sebelumnya.

Omzet Anjlok

"Biasanya banyak pembeli selama tujuh hari menjelang dan setelah Lebaran. Kondisi pasar sepi. Saya hanya mendapatkan omzet Rp2 juta H-1 Lebaran. Tahun lalu bisa dapat Rp5 juta. Pelanggan mayoritas para pemudik," kata dia kepada Esposin.
Advertisement

Dia menjelaskan, sepinya permintaan pasar membuat stok bunga melimpah sehingga ia mendapatkan pasokan bunga murah. Ia mendapatkan pasokan bunga mawar dari Kota Salatiga Rp100.000 per kilogram.

Data Covid-19 Sukoharjo: 1 Kasus Positif Baru di Gadingan Mojolaban

"Tahun lalu bisa mencapai Rp500.000. Bunga yang saya stok bisa bertahan selama tiga. Saya awetkan dengan boks pendingin," ujarnya.

Advertisement

Pedang bunga tabur lain, Dar, 67, merasakan sepinya pembeli akibat kebijakan larangan mudik untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mayoritas pelanggannya saat Lebaran merupakan pemudik.

"Yang beli enggak banyak. Saya jual murah bunga karena dari pemasok juga murah. Saya bersyukur menjelang Lebaran penjualan menigkat dibandingkan hari biasa saat wabah virus corona. Tapi bila dibandingkan dengan tahun lalu beda jauh," paparnya.

Advertisement
Cahyadi Kurniawan - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif