Langganan

Sempat Tak Percaya Diri, Ade Bhakti Kini Masuk Bursa Pilwalkot Semarang

by Ahmad Kurnia Sidik  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 7 Juni 2024 - 18:43 WIB

ESPOS.ID - Sekretaris Dinas Damkar Kota Semarang, Ade Bhakti saat berada di Studi Siniar, Griya Solopos, kemarin. (Solopos.com/ Ahmad Kurnia Sidik).

Esposin, SOLO- Namanya santer sebagai influencer dengan konten edukasi pemadam kebakaran serta topik menghibur lainnya. Kini ia masuk bursa Pilkada Semarang 2024, Ade Bhakti mengaku sempat tak percaya diri saat mendaftar sebagai pegawai negeri sipil (PNS) pada 2006 lalu.

Kepada Esposin, lelaki yang kini memiliki pengikut Instagram sebanyak 458 ribu akun itu bercerita bahwa dia lahir dan besar secara sederhana di Semarang, Jawa Tengah.

Advertisement

“Saya lahir di Semarang yang bagian atas bersandingan dengan Kabupaten Semarang. Kakek Nenek saya petani. Saya ingat, dulu suka naik kebo,” ungkap Ade Bhakti kepada Esposin.

Kemudian, setamatnya sekolah menengah atas (SMA), ia sempat mencoba mendaftar di berbagai sekolah tinggi dan universitas, seperti Akademi Kepolisian (Akpol), Akademi Militer (Akmil), Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) dan sebagainya namun tidak satu pun menerima dirinya sebagai mahasiswa.

Advertisement

Kemudian, setamatnya sekolah menengah atas (SMA), ia sempat mencoba mendaftar di berbagai sekolah tinggi dan universitas, seperti Akademi Kepolisian (Akpol), Akademi Militer (Akmil), Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) dan sebagainya namun tidak satu pun menerima dirinya sebagai mahasiswa.

Hingga kemudian, ia diterima di Universitas Diponegoro (Undip) dengan dua jurusan, yaitu teknik elektro dan ekonomi. Dan yang diambilnya ialah jurusan ilmu ekonomi karena saran ibunya.

Berjalan satu semester kuliah, Ibunya menyarankan untuk mengikuti tes CPNS dengan syarat ijazah SMA, namun karena sebelumnya, dalam seleksi Sekolah Tinggi, ia gagal berkali-kali, Ade Bhakti merasa kurang percaya diri.

Advertisement

Ade Bhakti kemudian menjalani hidupnya sebagai PNS. Sejak 2006 atau 18 tahun lalu, dia sudah menduduki berbagai posisi dan menjalankan tugas di delapan kedinasan yang berbeda-beda.

“Awal-awal dulu, dengan seiring berjalannya waktu, kepercayaan diri saya kembali. Dan sejak itu pula, saya berkomitmen akan menyalip senior-senior saya, walaupun saya mendaftar dulu dengan ijazah SMA. Dan hari ini, Alhamdulillah, saya rasa sudah bisa merealisasikan itu,” ungkap dia.

Saat ditanya, sejak kapan ia memulai membuat konten, Ade Bhakti menjawab, sejak 2019, dengan bantuan seorang temannya ia membuat konten-konten sederhana, berupa mini vlog daily.

Advertisement

Awalnya, ada beberapa orang di sekitarnya yang tidak begitu suka dengannya karena kegiatannya membuat konten. Namun, seiring berjalannya waktu, kata dia, orang-orang itu justru mengikuti dirinya membuat konten juga.

Kemudian, menjadi lebih besar dan terkenal saat salah satu kontennya yang menampilkan ia bermain gitar di-repost oleh salah satu pendakwah terkenal asal Jogjakarta, Gus Miftah.

“Dari situ terus berusaha mempertahankan traffic. Seperti surfing, kalau kita bisa mempertahankan posisi di tengah arus dan ombak, kita akan tetap berada di posisi itu. Namun, ketika tidak bisa, ya sudah, kita akan jatuh dan tenggelam. Tak karuan,”

Advertisement

Ade Bhakti mengaku saat ini menargetkan satu konten per hari. Dengan tujuan menghibur sekaligus mengedukasi masyarakat.

“Tujuan saya membuat konten itu untuk me-report. Saat jadi Camat, misalnya. Jika ada jalan rusak, saya tahu saya tidak bisa memperbaiki jalan itu. Saya hanya bisa membuat laporan dan mengomunikasikannya ke dinas terkait. Dari situ, saya buat konten dan saya pantau perbaikannya hingga selesai, dan hasilnya pun saya report di situ,” kata dia.

Hingga akhirnya, karena kesanteran namanya di jagat maya dan profesionalitas dalam menjalankan tugas-tugasnya, Ade Bhakti mengaku bahwa belakangan hari ada beberapa tokoh politik yang menyampaikan kepadanya bahwa banyak orang yang menginginkan posisi seperti dirinya saat ini yang bisa mengedukasi masyarakat dengan cara menarik.

“Eman-eman kalau posisi itu tidak digunakan, kata orang itu. Awalnya, itu saya anggap sebagai masukkan biasa buat saya. Namun, setelah saya pertimbangkan dengan beberapa alasan, saya putuskan untuk terjun ke dunia politik,” terang dia.

Ade Bhakti menganggap itu sebagai bentuk kepercayaan orang kepada dirinya serta sebaliknya. Selain itu, juga menurut dia dengan terjun ke dunia politik ia bisa menyalurkan semangat dan ide-idenya untuk terus membangun Kota Semarang, terutama pelayanan birokrasi yang menurut dia masih sangat bisa untuk terus ditingkatkan demi kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan pengalaman saya, saya melihat masih banyak yang bisa di-push dari pelayanan di birokrasi. Dengan begitu, harapannya saya bisa memperbaiki itu,” imbuh dia.

Sebelumnya, Ade Bhakti mengambil formulir pendaftaran bakal calon Wali Kota Semarang melalui PSI pada Sabtu (18/5/2024) malam lalu. Di situ juga dikutipkan hasil survei dari The Republic Institute yang menempatkan Ade Bhakti di posisi pertama dengan perolehan nilai 22,3% untuk posisi calon Wakil Wali Kota Semarang.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif