Langganan

Sehari Sebelum Peresmian, Pasar Jongke Mulai Berdenyut - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Ahmad Kurnia Sidik  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 26 Juli 2024 - 16:37 WIB

ESPOS.ID - Suasana Pasar Jongke sehari sebelum diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (25/7/2024) siang. (Solopos.com/Ahmad Kurnia Sidik)

Esposin, SOLO--Aktivitas jual-beli di Pasar Jongke mulai terjadi, Jumat (26/7/2024) atau sehari sebelum diresmikan Presiden Joko Widodo, Sabtu (27/7/2024) pagi.

Pantauan Esposin di Pasar Jongke sekitar pukul 14.00 WIB, tampak sebagian besar pedagang, terutama pedagang yang sebelumnya berasal dari Pasar Jongke sendiri telah selesai kepindahannya dan mulai berjualan.

Advertisement

Baik di lantai 1 dan 2, los yang mereka tempati sudah dipenuhi oleh barang dagangan lengkap dengan papan nama pedagang masing-masing. Begitu pun di lantai 3, pedagang kuliner dan oprokan juga sudah menggelar lapaknya. Tak hanya pangan, pedagang pernik-pernik di lantai tiga bagian utara atau depan pasar juga sudah menggelar lapaknya.

Transaksi jual-beli pun sudah mulai terjadi. Warga sudah mulai berbelanja yang dibuktikan dengan mereka membawa serta kemasan-kemasan plastik yang berisi berbagai bahan pangan.

Advertisement

Transaksi jual-beli pun sudah mulai terjadi. Warga sudah mulai berbelanja yang dibuktikan dengan mereka membawa serta kemasan-kemasan plastik yang berisi berbagai bahan pangan.

Salah satu pedagang kuliner di lantai 3 Pasar Jongke, Didik Ariyono, bercerita bahwa kiosnya yang berada di nomor 21 telah buka sejak Rabu (24/7/2024) lalu.

“Dua hari ini lumayan bagus. Karena ramai pengunjung yang penasaran dengan pasar dan beberapa petugas sedang cek pasar jadi sudah banyak laku,” kata dia saat berbincang dengan Esposin di lokasi, Jumat (26/7/2024) siang.

Advertisement

Satu hal yang menjadi kekhawatirannya yaitu terkait pedagang dari luar, dalam arti mereka yang berjualan makanan, namun tidak terdaftar sebagai pedagang Pasar Jongke akan tetapi bisa berjualan di situ. Menurut dia, itu akan sedikit mengganggu penjualannya dan teman-temannya.

“Tadi saya selaku perwakilan penjual kuliner di sini juga sudah membuat laporan yang meminta agar pengawasan dibuat lebih ketat. Karena kalau tidak begitu, kami yang di lantai 3 ini bakal kalah,” jelas dia.

Sementara itu, di bagian pintu utama, yakni kios-kios pelayanan publik juga tampak mulai beroperasi. Pantauan Esposin, setidaknya ada beragam pelayanan yang tersedia di situ seperti perbankan, kesehatan, dan sebagainya. Di lorong yang luas itu nantinya para pengunjung bisa mengurus hal-hal lain selain jual-beli dengan harapan pelayanan menjadi tepat sasaran.

Advertisement

Pada bagian timur Pasar Jongke yang diisi oleh para pedagang yang sebelumnya berada di Pasar Kabangan juga tampak sebagian telah selesai dengan kepindahannya.

Kendati demikian masih banyak yang belum membuka kios ataupun losnya karena masih harus menyusun barang-barang dagangan yang berukuran besar dan berbobot berat itu.

Sementara, di Pasar Kabangan sekitar pukul 13.00 WIB, kondisi pasar telah kosong dari para pedagang. Begitu pun dengan barang dagangan mereka.

Advertisement

Yang tersisa hanya satu dua pedagang yang masih menunggu dagangannya untuk dijual ke penjual barang bekas. Salah satunya ialah Rina. Ia membantu ibunya menjaga kios Bu Wagiyem di Pasar Kabangan.

Kepada Esposin, Rina mengaku mengurus delapan kios milik keluarganya sehingga butuh setidaknya waktu sepekan agar semua barang di pasar lama itu habis.

“Selain itu juga harus dipilah-pilah. Enggak semuanya di bawa ke Pasar Jongke. Dan ini yang tersisa sebagian mau dirongsokkan dan sebagian lagi mau dibawa ke rumah,” kata dia saat berbincang dengan Esposin di Pasar Kabangan, Jumat (26/7/2024) siang.

Lebih lanjut, ia juga bercerita bahwa setelah semua barang dagangannya bersih dari pasar lama, ia masih harus bersih-bersih serta menyusun barang-barang yang ada di pasar baru.

Kondisi Pasar Kabangan siang itu tampak mengenaskan karena ditinggal oleh para pedagang dan yang tersisa hanya puing-puing saja. Pun dengan pintu masuk di Pasar Kabangan juga tampak dikunci dengan cara diikat oleh kabel bekas di bagian pengait pintunya.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif