by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Rabu, 4 Januari 2023 - 16:43 WIB
Esposin, KLATEN -- Pemerintah Desa (Pemdes) Dompyongan, Kecamatan Jogonalan mewacanakan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Dompyongan di-regrouping dengan SDN 2 Dompyongan. Wacana itu muncul lantaran SDN 1 Dompyongan yang berdiri di tanah kas desa bakal diterjang proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja.
Sebagai informasi, SDN 1 Dompyongan berada di samping kantor Desa Dompyongan dan menjadi salah satu lokasi yang bakal digunakan proyek pembangunan tol Solo-Jogja. SDN itu kini terdapat sekitar 85 murid. Hingga kini, SDN tersebut masih aktif digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
SDN tersebut berdiri di tanah kas desa. Lantaran diterjang tol, bangunan SDN bakal dibongkar setelah proses pembebasan tanah kas desa rampung. Beberapa waktu lalu, Pemerintah Desa (Pemdes) bersama lembaga memiliki wacana SDN 1 Dompyongan di-regrouping dengan SDN 2 Dompyongan.
Menanggapi wacana itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Yunanta, mengatakan regrouping SDN 1 Dompyongan dengan sekolah lain memungkinkan dilakukan. Dia menjelaskan regrouping bisa dilakukan ketika jumlah siswa di bawah 60 orang atau ada permintaan dari Pemerintah Desa (Pemdes) lantaran bangunan sekolah berdiri di atas tanah kas desa.
Menanggapi wacana itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Yunanta, mengatakan regrouping SDN 1 Dompyongan dengan sekolah lain memungkinkan dilakukan. Dia menjelaskan regrouping bisa dilakukan ketika jumlah siswa di bawah 60 orang atau ada permintaan dari Pemerintah Desa (Pemdes) lantaran bangunan sekolah berdiri di atas tanah kas desa.
“Tidak masalah kalau ada usulan dilakukan regrouping. Tentunya nanti itu akan didiskusikan,” kata Yunanta saat ditemui di Gedung Wongsomenggolo, Kecamatan Ceper, Rabu (4/1/2023).
Kepala Desa (Kades) Dompyongan, Sarono, mengatakan ada 317 bidang lahan di Dompyongan yang dibebaskan pemerintah guna mendukung pembangunan jalan tol. Selain tanah pribadi, jumlah itu termasuk enam tanah kas desa.
Sarono menjelaskan belum ada pembahasan dengan Disdik soal nasib SDN 1 Dompyongan yang bakal diterjang tol. Namun, Pemdes bersama lembaga desa sempat membuat wacana mengusulkan SDN 1 Dompyongan di-regrouping dengan SDN 2 Dompyongan.
“Secara rembuk kelembagaan meskipun belum dituangkan ke berita acara, tapi sudah ada wacana. Nanti SDN 1 Dompyongan dipindah ke SDN 2 Dompyongan,” jelas Sarono.
Sarono menilai hal itu tak jadi soal. Pasalnya, SDN 2 Dompyongan juga masih berada di pusat desa. Rata-rata siswa SDN 1 Dompyongan juga merupakan warga setempat.
Kepala Satpol PP dan Damkar Klaten, Joko Hendrawan, mengatakan SDN 1 Dompyongan menjadi SD bersejarah bagi warga di tanah kelahirannya yakni Dompyongan. Dia menjelaskan SD itu berdiri antara tahun 1950-1960. Awalnya, SD itu bernama SDN 1 Dadapan.
“Saya dapat kabar dari Pak Kades katanya SD itu akan di-regrouping dengan SDN 2 Dompyongan,” kata Joko yang keluarga besarnya berasal dari Dompyongan.