by Kurniawan - Espos.id Solopos - Selasa, 10 Mei 2022 - 20:33 WIB
Esposin, SOLO -- Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Retno Jumiyati, 31, ibu rumah tangga asal Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), dirinya bakal dibuat pusing tujuh keliling lantaran terjerat masalah arisan dan lelang online yang diduga fiktif.
Apalagi uang yang dia investasikan dalam arisan online itu mencapai Rp129 juta. Parahnya lagi, uang sebanyak itu tidak hanya miliknya sendiri, melainkan milik sejumlah teman dan kenalannya. Ia merasa tidak enak hati karena arisan online yang diikuti itu bermasalah.
Walau teman dan koleganya sudah tahu akar permasalahan arisan online bukan dari dirinya melainkan dari pihak admin, yaitu BH dan DUS, tapi Retno tetap saja merasa tidak nyaman. Dia ingin permasalahan itu segera selesai dan uangnya kembali.
Karena itu pula, meski harus dengan menggendong bayinya, Retno membulatkan tekad ikut datang ke Mapolresta Solo bersama korban arisan dan lelang online lainnya pada Selasa (10/5/2022). Dengan wajah sedih dan cemas, Retno menceritakan awal mula dirinya ikut arisan online tersebut.
Karena itu pula, meski harus dengan menggendong bayinya, Retno membulatkan tekad ikut datang ke Mapolresta Solo bersama korban arisan dan lelang online lainnya pada Selasa (10/5/2022). Dengan wajah sedih dan cemas, Retno menceritakan awal mula dirinya ikut arisan online tersebut.
Retno menyebut modal uang yang ia masukkan dalam arisan dan lelang online totalnya Rp129.850.000. Uang itu dia setorkan pada periode Februari, Maret, April 2022.
Baca Juga: Puluhan Orang Jadi Korban Arisan Online di Solo, Rugi Sampai Rp2 Miliar
Selama ikut arisan dan lelang online yang dijalankan pasangan suami istri asal Mojosongo, Solo, itu, Retno mengaku sudah beberapa kali dapat. Tapi kebanyakan hasil arisan dan lelang online itu diputar atau diikutkan arisan dan lelang lagi dengan nilai lebih besar atas bujukan terlapor.
Baca Juga: 2 Wanita Solo Ngaku Tertipu Lelang Arisan Online Ratusan Juta Rupiah
“Saya sudah pernah dapat, tapi baru berapa kali tok. Kebanyakan juga dilelangkan lagi, diputarkan lagi. Jadi kebanyakan saya tidak menerima,” akunya. Retno berharap langkah melaporkan masalah itu ke Polresta Solo bisa segera berbuah hasil bagus.
Salah satunya ykani agar uang investasi atau modal dari para korban bisa kembali. Penuturan senada disampaikan Yaya, warga Solo, dan Rubi, warga Boyolali, yang juga mengaku sebagai korban arisan online yang dikelola BH dan DUS, asal Mojosongo.
Baca Juga: Hati-Hati Penipuan Arisan Online, Sudah Mbledos di 4 Daerah Soloraya ini
Ada juga yang nilai Rp2 juta bisa mendapatkan hingga Rp3 juta. Tapi ketika anggota arisan mendapatkan arisan atau lelang, BH dan DUS selalu mendorong agar uang tersebut diikutkan lelang lainnya dengan nilai yang lebih besar sehingga korban malah tombok.
Saat mendatangi Mapolresta Solo pada Selasa untuk mempertanyakan laporan dugaan penipuan arisan online tersebut, para korban sempat berdialog dengan kedua terlapor. Namun, dari pembicaraan yang berlangsung belum menemui titik temu.
Di sisi lain, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus yang diperkirakan menimbulkan kerugian bagi para korban mencapai Rp2 miliar tersebut. Polisi sejauh ini masih mengumpulkan data dan bukti-bukti.