by Muhammad Diky Praditia - Espos.id Solopos - Minggu, 1 September 2024 - 17:54 WIB
Esposin, WONOGIRI — Rumah warga Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, terbakar pada Sabtu (31/8/2024). Peristiwa ini terjadi pada hari yang sama dengan kebakaran hebat yang melanda kandang ayam di Desa Jendi, Selogiri, Wonogiri.
Koordinator lapangan Pemadam Kebakaran Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Wonogiri, Sriyanto Kembo, mengatakan salah satu rumah warga Desa Watuagung hampir saja ludes terbakar.
Api diketahui bersumber dari tungku yang sedang dipakai memasak telur oleh pemilik rumah. Ketika pemilik rumah sedang memasak telur, tiba-tiba ada percikan api dari tungku.
Api tersebut mengenai dinding yang terbuat dari anyaman bambu alias gedek. Api dengan cepat membesar dan membakar sebagian dinding rumah. Sejumlah bagian atap rumah pun hangus.
Api tersebut mengenai dinding yang terbuat dari anyaman bambu alias gedek. Api dengan cepat membesar dan membakar sebagian dinding rumah. Sejumlah bagian atap rumah pun hangus.
Pemadam kebakaran Pos Baturetno yang menerima laporan kebakaran pada pukul 16.31 WIB segera menangani. ”Kebakaran berhasil dipadamkan tidak lama kemudian dengan dibantu masyarakat setempat. Kerugian sekitar Rp10 juta,” kata Kembo saat dihubungi Esposin, Minggu (1/9/2024).
Kembo mengatakan saat musim kemarau seperti sekarang ini, warga diharapkan hati-hati saat menyalakan api. Jangan sampai ketika menyalakan api sekalipun di dapur, ditinggalkan begitu saja tanpa pemantauan. Hal ini guna meminimalkan potensi kebakaran yang dapat merugikan warga.
Sebanyak 15.000 ekor ayam mati terpanggang dalam keadian tersebut. "Kerugiannya sekitar Rp2,5 miliar,” kata Kembo.
Kembo menyampaikan kandang ayam itu cukup besar hingga mampu menampung belas ribu ekor ayam. Sebagian besar tembok kandang itu roboh. Blower-blower di kandang itu pun rusak parah. Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
Pemadam kebakaran Wonogiri mengerahkan empat unit mobil pemadam dengan 11 personel. Butuh waktu sekitar tiga jam untuk memadamkan api yang membuat porak-poranda kandang yang berada di lahan tegalan itu. Peristiwa kebakaran hebat itu pun menarik perhatian warga desa.
Menurut Kembo, kejadian itu bermula dari warga yang membakar dedaunan kering di lahan kosong dekat kandang tersebut. Saat itu api menjalar ke area kandang sehingga membakar seisi peternakan tersebut.
Dia menyebut kebakaran yang bermula dari pembakaran bahan organik kering ini tidak terjadi sekali-dua kali. Di Kabupaten Wonogiri kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi yang paling banyak terjadi dibandingkan jenis kebakaran. Bahkan ada beberapa kejadian kebakaran bangunan yang bermula dari karhutla.