by Sri Sumi Handayani - Espos.id Solopos - Selasa, 17 November 2020 - 14:22 WIB
Esposin, KARANGANYAR -- RSUD Karanganyar berencana menggunakan tes diagnostik cepat Covid-19 menggunakan rapid test antigen atau swab antigen mulai pekan depan.
Rapid test antigen itu berbeda dengan rapid test yang jamak digunakan saat ini. Rapid test yang digunakan saat ini rapid adalah deteksi antibodi. Sedangkan rapid test atau swab antigen adalah deteksi antigen yang berperan mempelajari virus dalam tubuh sebelum antibodi muncul.
RSUD Karanganyar memutuskan menggunakan swab antigen berdasarkan rekomendasi dokter spesialis patologi klinik RSUD Karanganyar. Mereka mengklaim tingkat keakuratan rapid test antigen dalam mendeteksi Covid-19 mencapai 90%.
Petani Karanganyar Dilarang Basmi Tikus Pakai Jebakan Berlistrik, Ini Saran POPT
Petani Karanganyar Dilarang Basmi Tikus Pakai Jebakan Berlistrik, Ini Saran POPT
Tingkat akurasi alat rapid test antigen yang akan dipakai RSUD Karanganyar lebih tinggi ketimbang rapid tes antibodi.
"Kami siap [menggunakan rapid test antigen] pekan depan. Kami tengah mengurus formalitas legalisasi," kata Direktur RSUD Karanganyar, Iwan Setiawan Adji, saat berbincang dengan wartawan di Ruang Anthurium kompleks Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Senin (16/11/2020).
Iwan memaparkan beberapa persoalan itu, misalnya pasien tidak bersedia disebut suspek dan menolak dirawat di ruang isolasi. Kemudian terjadi penolakan pemakaman dengan protokol Covid-19, hasil pemeriksaan tes swab Covid-19 tidak dapat dipastikan.
Itu menjadi beberapa alasan RSUD Karanganyar memutuskan menggunakan rapid test antigen. Iwan juga menyebut kendala lain dalam hal sumber daya manusia (SDM).
Jumlah petugas penanganan Covid-19 termasuk tim pemulasara jenazah kurang, jumlah dokter di RSUD Karanganyar terbatas, dan lain-lain.
2 Jam Diperiksa di Kejari Klaten, Eks Kades Kebondalem Lor Dijebloskan ke Sel
Dokter spesialis THT itu berharap penggunaan rapid test antigen menjadi salah satu solusi menyelesaikan persoalan tersebut.
Target mereka, RSUD dapat secepat mungkin mendiagnosis pasien tersebut positif Covid-19 atau bukan. Menurut Iwan, ketidakpastian dan ketidaktepatan penegakan diagnostik merugikan pasien maupun rumah sakit. Ia mencontohkan jenazah suspek Covid-19 dan belum sempat tes swab Covid-19.
Maju Cabup Sukoharjo, Kursi Joko Paloma di DPRD Diisi Rizal Benny
RSUD Karanganyar dapat menggunakan rapid test antigen untuk memastikan apakah yang bersangkutan terkonfirmasi positif atau negatif Covid-19.
Kasus lain adalah ibu hamil yang akan melahirkan dan membutuhkan operasi. Menurutnya, tidak mungkin pasien tersebut menunggu hasil tes swab selama tiga hari.
"Target kami ketemu pasien itu punya parameter yang tepat. Kasihan lo pasien dan karyawan. Harus menunggu minimal tiga hari untuk hasil tes swab Covid-19. Hasil rapid test antigen keluar dua jam. Ini salah satu solusi dari sekian banyak masalah. Mudah-mudahan berhasil," jelasnya.
Motor dan Truk Kecelakaan di Paldaplang Sragen, 1 Orang Meninggal
"Ini demi penegakan diagnostik yang akurat. Ada kebutuhan maka dialokasikan. Biaya ditanggung rumah sakit dengan catatan pasien tersebut masuk kriteria suspek. Selain itu juga untuk kasus tertentu. Reagen dan alat sudah ada," jelasnya.
Update Covid-19 Sukoharjo: Positif Tambah 49 Kasus, Klaster Keluarga Mendominasi
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medik Keperawatan RSUD Karanganyar, Kristanto Setyawan, menyampaikan alat rapid test antigen atau swab antigen menyerupai alat tes cepat molekuler (TCM) untuk mengecek pasien tuberkulosis (Tb). Rapid test antigen membutuhkan sampel lendir hidung.
"Alatnya sama dengan pemeriksaan Tb. Kami mengambil lendir dari hidung. Sama seperti test swab. Tetapi memang hasil paling akurat mengecek Covid-19 menggunakan test swab PCR. Ini [menggunakan rapid test antigen] upaya kami," ungkapnya.