by Akhmad Ludiyanto Muh Khodiq Duhri - Espos.id Solopos - Kamis, 28 Oktober 2021 - 08:48 WIB
Esposin, KARANGANYAR — Seorang warga Desa Blorong, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, P, yang berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mengamuk di Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar, Selasa (26/10/2021).
Rencananya, P akan dikirim ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo untuk menjalani perawatan. Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial pada Dinsos Karanganyar, Sulistyowati mengatakan, peristiwa itu terjadi Senin (24/10/2010) malam setelah P dibawa polisi dari kediamannya.
"Yang bersangkutan [P] itu sebelumnya mengamuk di rumahnya, kemudian dibawa polisi Polsek Jumantono ke sini [Dinsos]," ujarnya Rabu. Sulistyowati menambahkan, di Kantor Dinsos memang disediakan sebuah ruangan singgah untuk menampung ODGJ sebelum mereka dikirim ke RSJD.
Baca Juga: Warga Lansia dan ODGJ Gandekan Solo Disasar Vaksinasi Covid-19 Keliling
Baca Juga: Warga Lansia dan ODGJ Gandekan Solo Disasar Vaksinasi Covid-19 Keliling
Namun sesampai di Dinsos, yang bersangkutan mengamuk. Bahkan P merusak pintu kamar mandi di dalam ruang singgah. Keesokan harinya atau Selasa saat P akan dibawa ke RSJD, P masih mengamuk. Dinsos lalu meminta bantuan personel Satpol PP dan aparat Polres untuk membantu pemindahan.
"Paginya susah sekali waku mau membawa yang bersangkutan ke RSJD, tepatnya pas akan mengeluarkan dia dari ruangan menuju mobil. Lalu kami minta bantuan Satpol PP, datang 10 orang tapi blm bisa karena badan orang ini juga cukup besar. Lalu kami minta bantuan polisi baru bisa dipersuasi dan akhirnya bisa naik mobil untuk dibawa ke RSJD" imbuh Sulis.
Baca Juga: Hati-Hati, ODGJ yang Lukai Warga Sragen dengan Sabit Masih Berkeliaran
Semakin pedas dan panas, sensasi seperti itu pun semakin kuat. Walau terkesan menyiksa, banyak warga beranggapan rasa pedas itu justru membangkitkan selera makan. Bahkan, tak sedikit yang justru ketagihan karena rasanya yang pedas itu. Nah, bila kamu adalah seorang pecinta kuliner pedas dan sedang berada di Sragen, tampaknya perlu mencoba sensasi makanan pedas yang dijajakkan pedagang di Bumi Sukowati ini.
Selain Warung yang berdiri sejak era 1980-an itu awalnya menjajakkan botok yang dibuat dari bahan dasar ikan yang ditangkap Mbah Wiro dari Sungai Bengawan Solo. Ikan tangkapan Mbah Wiro untuk kemudian diolah didapur oleh almarhum istrinya menjadi botok mercon dengan cita rasa pedas.
Baca Juga: Kisah Mbah Tumiyem Pemilik Warung Bothok Mercon Legend di Sragen
Ramainya pengunjung membuat Mbah Wiro rata-rata menghabiskan 40-50 kg ikan patin/hari. Menu botok mercon ini disajikan dalam bungkus daun pisang. Di dalamnya terdapat irisan daging ikan patin, irisan tomat, belimbing wuluh dengan kuah kental bercampur irisan cabai dan bumbu pawon. Banyaknya cabai yang dipakai membuat rasa bothok terasa pedas.
WM Bothok Mercon Mbah Wiro ternyata cukup populer di kalangan pecinta kuliner pedas. Orang nomor satu di Jawa Tengah, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo pernah menyempatkan makan siang di WM Bothok Mercon saat berkunjung ke Sragen.
Hanya mereka yang punya selera pedas yang berani mampir ke warung mi ayam ini. Karena cita rasa pedas itu, pemilik warung, Giyarto, 36, menamai warungnya dengan Mi Ayam Iblis.
Baca Juga: KULINER SRAGEN: Mi Ayam Iblis Diracik dengan 100 Cabai
Mi Ayam Iblis memiliki 17 varian menu. Ke-17 varian menu mi ayam itu diberi nama makhluk gaib mulai dari mi ayam jin, mi ayam setan, mi ayam jenglot, mi ayam pocong, mi ayam genderuwo, mi ayam sundel bolong, mi ayam tuyul, mi ayam kuntilanak dan lain-lain.
Ada pula varian mi ayam tanpa kuah drakula. Perbedaan varian mi ayam itu terletak pada tambahan menu mi ayam seperti ceker, pangsit, keju, sosis, jamur, bakso cumi, bakso udang, kepiting dan lain-lain.
Setiap mi ayam memiliki tingkat atau level kepedasan yang berbeda-beda. Beberapa level kepedasan itu antara lain level jontor, level dower, level kalem, level sangar hingga lavel ganas.
Baca Juga: 7 Sambal Tumpang Legendaris di Sragen, Ada yang Pernah Dikunjungi Jokowi!
Tidak heran, cukup banyak yang memberi nilai bintang 5 melalui local guide. Secara keseluruhan, warung makan ini mendapat bintang 4,6 dengan 121 ulasan. “Super pedas dan uenakk krn masaknya sebagian masih pake bahan kayu bakar,” tulis Anang Hidayat yang menjadi local guide di Google.