Esposin, BOYOLALI -- Ribuan warga menghadiri acara Bawaslu Boyolali Berselawat yang digelar di Lapangan Klari, Karanggede, Boyolali, Rabu (15/8/2024) malam. Mereka berselawat dan berdoa bersama untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang demokratis di Boyolali.
Lapangan Klari dipenuhi warga dari Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Boyolal. Mereka mendengarkan selawat yang dilantunkan mubalig asal Kendal, Habib Fauzi Rizal Al Munawar, diiring musik dari Majelis Grapyak Al Muqorrobin.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Acara dimulai sekitar pukul 20.30 WIB. Sebelumnya, masyarakat dihibur musik dari grup kasidah dari warga setempat. Masyarakat berselawat bersama memenuhi Lapangan Klari, terlihat beberapa di antaranya membawa umbul-umbul berwajah para mubalig yang diayunkan senada dengan selawat.
Di panggung depan, terlihat perwakilan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama lima komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Boyolali.
Di awal acara, Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo, memperkenalkan kelima komisioner Bawaslu Boyolali. Selain Widodo ada Tedjo Dwijanto (Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Organisasi), Muhammad Mahmudi (Koordinator Divisi Pencegahan Parmas dan Humas).
Lalu Lilik Wahyu Catur Wibowo (Koordinator Hukum dan Penyelesaian Sengketa) dan Agus Marwanto (Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi). Widodo mengatakan tujuan kegiatan tersebut untuk memberikan sosialisasi partisipatif Pilkada 2024 kepada masyarakat Boyolali, khususnya di Boyolali utara.
"Selanjutnya karena Pilkada 2024 sudah mendekati hari H, sebentar lagi ada pendaftaran calon lalu dilanjutkan dengan kampanye sampai pemungutan suara, tentu Bawaslu Boyolali bukan hanya membutuhkan dukungan berupa tenaga dan pikiran masyarakat tapi juga doa. Sehingga acara sosialisasi kami kemas dengan selawatan," kata dia saat ditemui Esposin di sela-sela acara.
Widodo mengatakan acara selawatan tersebut didatangi masyarakat umum. Memanfaatkan momen tersebut, Bawaslu Boyolali mengajak masyarakat untuk mengawasi proses Pilkada 2024.
Mendorong Pengawasan Partisipatif
Selanjutnya, ia mengatakan acara sengaja dipilih selawat bersama karena pada ajang Pemilu 2020 dan Pemilu 2024, Bawaslu Boyolali telah menggelar acara gelar budaya dan kesenian lokal dengan mengundang grup dangdut dan pegiat seni Boyolali.Acara juga berpusat di jantung Boyolali kota. Sehingga pada momentum selawat bersama digelar di Boyolali utara. Widodo juga mengatakan banyak warga masyarakat Boyolali utara yang menyukai selawat.
“Saya kira tidak ada salahnya [sosialisasi] dibarengi selawat nabi dan justru menambah nilai plus. Harapannya ada doa-doa dari jemaah yang hadir dan kegiatan Pilkada berjalan aman dan damai,” kata dia.
Selanjutnya, Widodo berharap dengan acara tersebut program pengawasan partisipatif di Boyolali dapat sampai ke masyarakat luas. “Harapan dari sisi spiritual, acara ini bisa menguatkan tekad, semangat, dan dukungan dari seluruh jemaah sekalian agar tugas-tugas pengawasan kami bisa berjalan dengan baik,” harapnya.
Sementara itu, salah satu peserta asal Suruh, Kabupaten Semarang, Yana Sevanti, mengatakan sangat antusias mengikuti acara selawatan di Lapangan Klari. Ia mengaku sering mengikuti acara selawatan karena menyukainya.
Beberapa tempat seperti Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, dan Solo pernah ia sambangi untuk mengikuti acara selawatan. Ia mengaku datang sejak pukul 19.00 WIB dan memilih duduk di barisan depan agar bisa melihat pelantun selawat.
“Acara Bawaslu dengan menghadirkan selawat sangat bagus. Sebelum selawatan tadi sempat ada kuis dan materi soal tahapan Pilkada dan kapan Pilkada dilaksanakan. Walau saya bukan orang Boyolali, tapi saya rasa kapan Pilkada dilaksanakan di seluruh daerah sama, jadi paham. Semoga acara sosialisasi dengan cara seperti ini bisa diikuti instansi lain,” kata dia.