by Aris Munandar - Espos.id Solopos - Sabtu, 25 Juli 2020 - 15:26 WIB
Esposin,WONOGIRI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri resmi menutup sementara Pasar Kota Wonogiri selama empat hari.
Penutupan pasar terbesar di Kabupaten Gaplek itu dimulai Minggu besok (26/7/2020) hingga Rabu (29/7/2020). Keputusan tersebut merupakan hasil kesepakatan pada rapat Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wonogiri yang digelar di Wonogiri, Sabtu (25/7/2020) pagi.
Penutupan Pasar Kota Wonogiri dilakukan karena ada pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri yang mempunyai sering beraktivitas di pasar tersebut.
Duh! Ada Tempat Hiburan di Grogol Sukoharjo Ngeyel Buka, Ini Tindakan Camat
"Ada kondisi yang memprihatinkan dari hasil swab yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan [Kabupaten Wonogiri]. Salah satu pasien positif Covid-19 mempunyai aktivitas yang intensif di pasar sehingga kami harus menutup pasar sementara," kata Bupati Wonogiri, Joko Sutopo (Jekek), saat dihubungi Esposin, Sabtu.
Bupati Jekek menjelaskan saat pasar ditutup Satgas Covid-19 akan melakukan evaluasi setiap hari. Satgas akan mengevaluasi hasil tracing dan hasil tes swab dari beberapa orang yang melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi Covid-19.
Jaket Digondol, Petani Sragen Kejar-Kejaran dengan Maling di Jalan Toyogo-Plumbon
"Kami tidak bisa memastikan apakah waktu empat hari itu cukup atau tidak. Yang terpenting masyarakat terbangun kesadaran bahwa upaya penanganan Covid-19 harus dilakukan secara bersama-sama," ujar dia.
Bupati Jekek menambahkan selama pasar ditutup akan dilakukan upaya sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan di seluruh kawasan pasar.
Tegas! Pedagang Pasar dari Luar Wonogiri Wajib Rapid Test
Selain itu, pedagang Pasar Kota Wonogiri diimbau untuk melakukan isolasi mandiri atau tetap berada di rumah masing-masing.
Dia menegaskan tidak ada pasar darurat saat Pasar Kota Wonogiri ditutup. Masyarakat masih bisa membeli kebutuhan di pasar modern dan pasar tradisional yang skalanya lebih kecil yang tetap buka.
Penutupan pasar kurang dari sepekan itu diperkirakan tidak sampai membuat masyarakat kesulitan mendapatkan pasokan pangan. "Saya kira waktu empat hari belum berdampak krusial terhadap kebutuhan pokok warga selama pasar ditutup," kata Jekek.