by Bayu Jatmiko Adi - Espos.id Solopos - Kamis, 18 November 2021 - 16:38 WIB
Esposin, SOLO -- Jl DI Pandjaitan, Gilingan, Banjarsari, Solo, resmi ditutup pada Kamis (18/11/2021) pukul 09.00 WIB hingga enam bulan ke depan. Sejumlah petugas baik dari Dinas Perhubungan (Dishub) Solo dan kepolisian langsung berjaga di ujung jalan.
Terali besi juga susah terpasang menutup kedua ujung jalan tersebut. Baik ujung selatan jalan yang berbatasan dengan Simpang Lima Banjarsari di Jl Monginsidi maupun ujung utara yang berbatasan dengan simpang Ngempak di Jl A Yani.
Terali besi juga terlihat terpasang di ruas Jl DI Panjaitan untuk menutup akses kendaraan dari gang-gang kecil di sepanjang jalan tersebut. Sedangkan satu unit alat berat ekskavator sudah lama terparkir di tepi jalan sisi selatan jembatan atau overpass.
Sejumlah warga terlihat berdiri di sekitar overpass Jl DI Pandjaitan, Gilingan, Solo, tersebut. Melihat kondisi overpass yang sudah cukup lama dikabarkan akan ditinggikan, sejumlah warga berdatangan untuk melihat.
Sejumlah warga terlihat berdiri di sekitar overpass Jl DI Pandjaitan, Gilingan, Solo, tersebut. Melihat kondisi overpass yang sudah cukup lama dikabarkan akan ditinggikan, sejumlah warga berdatangan untuk melihat.
Baca Juga: Pilpres 2024, Politikus Golkar Solo Sebut Partainya Siap Hadapi PDIP
Salah satunya adalah Giyarto, warga Rejosari, Ngemplak, Banjarsari. Bersama beberapa rekannya ia mendatangi lokasi tersebut. Kebetulan lokasi tempat tinggalnya berada dekat overpass.
Dengan begitu warga sudah mendapatkan gambaran atas dampak pembangunan itu. "Tidak masalah, sebelumnya sudah sosialisasi. Kalau jalan, bisa lewat jalur lain yang nengarah ke Pasar Mebel," katanya, Kamis.
Baca Juga: Pilpres 2024, Politikus Golkar Solo Sebut Partainya Siap Hadapi PDIP
PPK Kegiatan Pengembangan Perkeretaapian Jawa Bagian Tengah Area III, Albertus Dito, yang saat itu berada di lokasi pembangunan mengatakan pembangunan overpass DI Panjaitan itu diperlukan untuk mendukung pengoperasian KRL dari Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Solo Jebres sampai dengan Palur.
"Jadi untuk menindaklanjuti pengoperasian KRL Jogja-Solo yang sudah diresmikan Presiden Jokowi pada tanggal 1 Maret 2021. Untuk itu diperlukan perawatan KRL. Kebetulan depo ada di Stasiun Solo Jebres. Antara Stasiun Solo Balapan dan Solo Jebres terdapat overpass Pandjaitan," katanya.
Menurut Dito, overpass di Jl DI Pandjaitan, Solo, mendesak ditinggikan karena saat ini ruang bebas antara permukaan rel dengan jembatan kurang tinggi dan dapat mengganggu operasional KRL.
Baca Juga: Direkonstruksi, Ini Deretan Kekerasan Fisik dalam Diklat Maut Menwa UNS
"Ketinggiannya dari kop rel sampai dengan bagian bawah jembatan hanya 4,2 meter. Aturannya untuk listrik aliran atas [ketinggiannya] 4,9 meter. Rencana [jembatan] akan kami naikkan 1 meter. Jadi nanti dari kop rel sampai bagian bawah jembatan itu menjadi 5,2 meter," jelasnya.
Sementara untuk memberikan akses bagi warga sekitar lokasi pembangunan, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo, Ari Wibowo, mengatakan akan tetap memberikan akses untuk warga setempat. "Namun akses terbatas. Artinya hanya untuk warga setempat bukan untuk pengguna kendaraan lainnya," katanya.